Barack Obama, salah seorang kandidat Presiden AS yang cukup diperhitungkan, mengatakan kepada CNN, Sabtu (6/10) jika keberadaan tentara bayaran di Irak mulai membahayakan posisi pasukan resmi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.
“Para pejuang Irak tidak akan membedakan mana yang tentara AS dengan mana yang tentara bayaran. Sudah saatnya pemerintah AS berpikir untuk mengakhiri kontrak kerja dengan mereka, dengan Privat Military Company (PMC) seperti Blackwater dan lainnnya, ” tegas Obama.
Obama juga menyinggung tingkah laku para tentara swasta ini di Irak yang tidak mengindahkan etika penduduk setempat sehingga penduduk asli Irak, dan bahkan banyak tentara Amerika sendiri, yang membenci keberadaan mereka.
Seperti yang telah dilaporkan dalam berbagai artikel di media massa, keberadaan tentara swasta yang memang banyak diambil dari PMC-PMC AS tidak disukai oleh banyak kalangan. Seorang perwira dari kesatuan Ranger AS bahkan pernah ditodong moncong senapan tentara bayaran. “Mereka berlagak seperti jagoan, dengan kacamata Oakley mereka berkeliaran di mana-mana seperti koboi yang tidak memiliki aturan. Irak mereka anggap seperti The Wild West, ” keluh seorang perwira yang tidak mau disebut namanya dalam sebuah video dokumenter.
Blackwater merupakan salah satu PMC terbesar yang mendapat proyek raksasa di Irak. Salah satu proyeknya adalah mengawal para diplomat AS di Bagdad. Personel Blackwater inilah yang pernah menyemburkan peluru ke arah penduduk sipil Irak sehingga mengakibatkan 13 warga sipil Irak meninggal bulan lalu.(Rizki/cnn)