Presiden AS, Barack Obama tampaknya semakin "gelap mata" terhadap Afghanistan. Akhir pekan lalu, ia mendesak Kongress AS untuk menggelontorkan anggaran sebesar $83,4 milyar untuk membiayai militer AS dan operasi diplomatik di Afghanistan. Dua tahun yang lalu, Obama mengkritik keras kebijakan ini ketika George Bush, suksesor Obama sebelumnya menggulirkan rencana ini, dan Obama ketika itu masih menjadi senator.
Tuntutan Obama ini telah menghabiskan sebesar $1 trilyun sejak kejadian 11 September 2001, yaitu kejadian hancurnya menara kembar World Trade Center di New York. Ini adalah jumlah yang sangat besar, karena terutama uang sebesar itu akan dianggarkan sebagai ongkos peperangan yang gagal. Selain itu, Obama juga meminta dana sebebsar $350 juta untuk membiayai operasi keamanan AS di perbatasan Meksiko. Sedangkan untuk Pakistan, Obama menambah $400 juta untuk pasukan militer AS di Pakistan. Uang sebesar itu digunakan juga untuk operasi di Iraq yang hampir rampung.
Robert Gibss, atase pers Gedung Putih, memberikan alasan kebijakan yang dulu dipermasalahkan oleh Obama ini sendiri kepada Bush. "Kondisinya sekarang berbeda," dalihnya.
Juni tahun lalu, Kongress sudah mengeluarkan $66 milyar sepanjang tahun 2009 ini untuk operasi militer AS di Afghanistan. Sedangkan khusus untuk Pentagon sendiri, Kongress pun memberikan dana sebanyak $142 milyar. Anggaran dana ini akan meningkatkan jumlah pasukan AS di Afghanistan dari 39.000 menjadi 90.000. Tidak jelas apa mau AS di Afghanistan dengan dalih menumpas teroris, yang juga banyak diragukan oleh para pengamat politik di negara itu. (as/jl)