Pemerintah AS lebih memperhatikan Israel daripada rakyat Palestina, Presiden Barack Obama mengatakan kepada delegasi komunitas Yahudi Ortodoks AS yang mengunjungi Gedung Putih, harian Israel Haaretz melaporkan Rabu ini (6/6).
Pertemuan ini dihadiri Kepala Staf Gedung Putih Jack Lew dan pemimpin komunitas Yahudi Ortodoks, termasuk Dr Simcha Katz, Rabbi Steven Burg dan Diament Nathan dari Uni Ortodoks.
Harian Israel mengutip peserta dalam pertemuan itu, yang ingin tetap tidak disebutkan namanya, bahwa ketika Obama ditanya apa pelajaran yang telah dipelajarinya dari kegiatan yang terkait dengan proses perdamaian Israel-Palestina, ia mengatakan bahwa ada banyak kemungkinan untuk salah paham. Ada “ketegangan hanya karena kedua pihak merasa tertekan untuk melakukan kompromi,” ujarnya. Pemerintah AS sebelumnya telah memperingatkan bahwa kesempatan untuk membuat perdamaian tidak mungkin tetap terbuka lama. Namun, selama pertemuan Selasa kemarin, Obama menyatakan dia berharap bahwa kemajuan perdamaian masih mungkin terjadi, meskipun ia mengakui bahwa posisi rakyat Palestina telah memburuk, Haaretz melaporkan.
Presiden AS meminta delegasi Yahudi AS untuk tidak mereagukan kesetiaannya untuk masalah ini dan mengatakan bahwa ia akan “terus mencoba” meyakinkan bahwa perdamaian adalah baik bagi Israel.(fq/aby)