Presiden AS , Obama mengatakan Rabu bahwa seluruh dunia terkejut atas eksekusi James Foley oleh militan ISIS.
Obama mengatakan ISIS bertindak tidak berdasarkan agama dan tidak boleh ada di abad ke-21.
Pernyataan itu disampaikan pihak Gedung Putih bahwa Amerika Serikat akan tetap melancarkan serangan udara ke Irak meskipun ancaman IS untuk mengeksekusi seorang jurnalis AS yang kedua bila lakukan serangan lanjutan.
Video yang berjudul “Pesan kepada Amerika” dimulai dengan rekaman Obama mengumumkan keputusannya untuk melakukan serangan udara militer di Irak terhadap sasaran ISIS.
“Saya meminta teman-teman, keluarga dan orang-orang terkasih untuk bangkit melawan penjahat yang sebenarnya, yaitu pemerintah AS, apa yang akan terjadi terhadap saya adalah hanya hasil dari ketidakpuasan mereka dan kriminalitas,” ucap pria yang diidentifikasi sebagai Foley.
“Pesanku kepada orang tuaku yang tercinta, selamatkan martabat harga diriku, dan janganlah kalian menerima sedikitpun kompensasi atas kematian diriku, dari orang yang sama (pemerintah AS) yang mana mereka ikut andil memukul paku terakhir di peti matiku, akibat buah kebijakan serangan udara militer mereka baru-baru ini di Iraq, ujar pria itu, yang mengenakan pakaian oranye.
“Saya menyerukan kepada adikku John, yang merupakan anggota dari angkatan udara AS, berpikirlah tentang apa yang Anda lakukan, pikirkan tentang kehidupan yang memusnahkan Anda termasuk orang-orang dari keluarga Anda sendiri. Saya meminta Anda John: Pikirkan tentang siapa yang membuat keputusan untuk mengebom Irak, membunuh orang-orang, siapa pun mereka. Pikirkan John: Apakah mereka berpikir tentang saya, Anda atau keluarga kami ketika mereka membuat keputusan itu? “Katanya.
“Aku meninggal hari itu John: ketika rekan Anda menjatuhkan bom , mereka menandatangani sertifikat kematian saya. Aku berharap aku punya lebih banyak waktu. Saya berharap saya bisa memiliki harapan kebebasan untuk melihat keluarga saya lagi, tapi kapal sudah berlayar.
“Aku berharap aku bukan orang Amerika,” ia menutup pernyataannya, sebelum pria bertopeng, menodongkan belatinya di kepalanya, pria itu mengidentifikasi tawanan tersebut sebagai Foley.
“Ini adalah James Wright Foley, seorang warga negara Amerika dari negara Anda. Sebagai pemerintah yang telah berada di garis depan yang lakukan agresi terhadap Daulah Islam [IS]. Anda telah merencanakan melawan kami dan pergi jauh dengan cara Anda untuk menemukan alasan untuk mencampuri urusan kami, “kata pria bertopeng.
“Hari ini, angkatan udara militer Anda menyerang kami setiap hari di Irak, serangan Anda telah menyebabkan korban umat Islam,” pria itu yang berbicara dalam akses British.
“Anda [Amerika Serikat] tidak lagi memerangi pemberontakan, kami adalah tentara Islam dan negara yang telah diterima oleh sejumlah besar umat Islam di seluruh dunia.
“Jadi secara efektif, agresi apapun terhadap Daulah Islam, adalah agresi terhadap Muslim dari semua lapisan masyarakat, yang telah menerima kekhalifahan Islam sebagai kepemimpinan mereka,” katanya.
Pria itu memperingatkan Obama bahwa setiap upaya untuk “mengingkari hak-hak Muslim hidup dengan aman di bawah Khilafah Islam akan mengakibatkan pertumpahan darah dari orang-orang Anda,” tambahnya.
Pria itu kemudian umumkan sandera AS lainnya yang diidentifikasi sebagai Sotloff dan memperingatkan Obama untuk menghentikan menargetkan kelompok IS sebagai sasaran serangan udara.
“Kehidupan warga Amerika ini tergantung pada keputusan Anda berikutnya,” ia memperingatkan.
Meskipun ancaman sudah diungkapkan , angkatan udara AS tetap melakukan 14 serangan udara terhadap basis IS di dekat bendungan Mosul di Irak, AFP melaporkan Rabu malam.
Drone dan jet tempur AS menghancurkan enam Humvee, tiga perangkat peledak improvisasi, satu tabung mortir dan dua truk bersenjata, Komando Pusat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Rabu.
“Penyerangan ini dilakukan di bawah kewenangan untuk mendukung pasukan keamanan Irak dan operasi kekuatan pertahanan Kurdi, serta untuk melindungi infrastruktur penting, personel AS dan fasilitasnya, dan mendukung upaya kemanusiaan,” menurut sumber militer AS, ia menambahkan bahwa serangan baru-baru ini disajikan untuk “memperluas ” kendali militer Irak dan Kurdi .
(Arby/Dz)