Satu hari di bulan Januari. Barack Obama berdiri di atas puncak sebuah bukit, disinari lampu terang yang baru dari kepresidenannya yang berserjarah. Ia menatap ke bawah di mana para Demokrat berada yang terus bertanya dan tak pernah berharap kejatuhan sang presiden. Delapan bulan kepresidenannya, Agustus ini, ketika rencana Obama menarik semua tunjangan kesehatan rakyat AS, mendekatkannya pada risiko paling besar yang ditakuti oleh orang-orang tersebut.
Mengapa semua hal ini bisa terjadi? Dalam kampanyenya, Obama begitu tegas pada rencana tunjangan kesehatan itu. Ia memberikan opsi asuransi publik, dan membicarakan “pengorbanan,” dan mengharuskan orang-orang kaya Amerika membayar pajak lebih tinggi.
Bagaimana dengan mereka yang memuja Obama dan telah memilihnya menjadi presiden? Untuk kaum liberal, Obama adalah presiden harapan terakhir mereka, dan tak akan ada yang bisa melepaskanya—tidak juga kaum Demokrat, sentries dan independen.
Dimulai dengan pajak yang terus menanjak tinggi. Cek realitas nomor 1: sebanyak itukah? Bagaimanapun, para pendukung Obama berada di ujung batu-bara politik, yang sama sekali tak menyangka bahwa “pengorbanan” mereka dikonversi ke dalam bentuk pajak yang tinggi. Para pembayar pajak di New York, California, dan negara-negara bagian lainnya tengah menghitung mana yang lebih ikhlas untuk dibayarkan: program tunjangan kesehatan federal ataukah pajak untuk menaikan kualitas hidup mereka?
Cek realitas no 2 adalah: selama bertahun-tahun, politisi Demokratik menyatakan masalah tunjangan kesehatan AS selalu berkisar pada 47 juta orang Amerika yang tak terdata. Apapun yang terjadi, tak ada yang mau hidup tanpa asuransi kesehatan. Sekarang tiba-tiba, para pemilih Obama mendapati bahwa tunjangan kesehatan itu diperuntukan untuk 47 orang itu. Apa yang terjadi?
Penasihat Gedung Putih, David Axelrod mengatakan, “Tugas kami adalah membantu rakyat memahami mengapa hal ini terjadi pada mereka.” Untuk banyak orang Amerika, enam bulan Obama sebagai presiden sudah lebih dari cukup untuk mengetahui keadaan sebenarnya.
Biasanya aktivitas pemerintahan mengalir tanpa banyak diketahui oleh publik. Tapi selebritas Obama membuat semua orang memalingkan muka kepadanya. Apa yang bisa dilihat dari paket stimulus $800 milyar yang disiapkan Kongress, sebuah anggaran $4 trilyun, yang harus melalui mekanisme program Treasury and Federal Reserve, Barney Frank, dan kepentingan federal, dan setelah semuanya itu, tunjangan kesehatan yang sering dinamai ObamaCare itu sesuatu yang samar dan jauh. Pajak mungkin berjalan tinggi di kalangan orang kaya namun terus mengancam keberadaan kaum menengah.
Semakin keras Gedung Putih dan Demokrat dengan ide ini, semakin buruk kemungkinan yang ada. Rakyat Amerika telah sampai pada batas seperti apa mereka menginginkan pemerintahannya. Jika Barack Obama saja tak mampu untuk menjual hal itu lebih luas lagi,maka tak ada orang lain lagi yang bisa menjalankannya. (sa/wallstreetjournal)