Presiden AS Barack Obama bertemu dengan belasan pemimpin organisasi Yahudi yang sangat berpengaruh di AS, Senin ini, dan ini sebagai respons atas penolakan Gedung Putih terhadap langkah-langkah Israel yang melakukan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Karena, pembangunan pemukiman telah menyebabkan langkah-langkah negosiasi AS yang menginginkan penyelesaian krisis ini menghadapi jalan buntu.
Pertemuan Obama dengan para pemimpin terkemuka Yahudi itu, mereka menginginkan agar Obama tidak menolak, kebijakan yang sekarang ini berlangsung pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Para pemimpin Yahudi sendiri menginginkan tidak adanya perbedaan pendapat diantara mereka dalam mensikapi terhadap kebijakan Gedung Putih,yang menolak pembangunan perumahan di Tepi Barat.
“Tidak ada kesatuan sikap dikalangan organisasi Yahudi Amerika”, ujar seorang peserta. “Ini sangat penting, karena ada kecenderungan perbedaan pendapat dikalangan para pemimpin Yahudi”. Pertemuan dengan Obama itu akan dihadiri oleh para pemimpin terkemuka Yahudi di AS, seperti kalangan Orthodox, Konservatif, Kelompok Pembaharuan Yahudi, kalangan Lobbi Yahudi, AIPAC, AJC (American Jewish Committee), ADL dan Hadassah.
Pertemuan dengna Obama itu akan membahas sejumlah isu penting,diantaranya masalah keamanan, dan yang paling pokok pertemuan dengan Obama itu, membahas masalah konflik TimurTengah, yang semakin mengkawatirkan bagi posisi kalangan Yahudi. Pertemuan itu, juga dipicu pidato Obama di Mesir, yang oleh kalangan para pemimpin Yahudi, menilai Obama menampakkan dukungan terhadap dunia Islam.
Malcolm Hoenlein, yang menjadi ekskutif dari President of Conference, yang menilai Obama akan bertindak berat sebelah atas kasus konflik Palestina. Gary Rosenbalatt, yang menjadi editor New York Jewish Week, yang mengutip Direktur AJC, Davis Haris, ‘Saya mendengar rumor sejumlah pertanyaan berkaitan hubungan AS-Israel, dan respon pemerintahan Obama yang sangat lemah terhadap Iran’, ucapnya.
Kalangan pemimpin Yahudi di AS, merasa sangat kawatir dan takut, khususnya terhadap kebijakan pemerintahan Obama, yang dianggap sangat lemah, dan terlalu memihak terhadap Arab dan Islam. Padahal, Obama sendiri tak lebih dari inkarnasi dari Presiden Bush, dan kebijakannya sama sekali tidak menunjukkan perbaikan kearah yang konstruktif bagi dunia Islam. Tapi, kalangan para pemimpin Yahudi sudah takut. Lalu, apa sebenarnya ditakutkan mereka? (m/jp)