Rakyat Amerika Serikat tampaknya akan semakin menjerit. Di tengah kondisi krisis ekonomi di negaranya, presiden mereka, Barack Obama menyatakan saat ini tengah mempertimbangkan kemungkinan pajak tambahan.
Obama sendiri mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC, bahwa "saya ingin mendapatkan gambaran yang lebih baik dari pilihan kita."
Untuk sekarang, juru bicara Gedung Putih mengatakan Obama belum mempertimbangkan tentang kenaikan PPN atau value-added tax (VAT) tersebut.
"Saya rasa bahwa itu bukan sesuatu yang sedang dipertimbangkan oleh presiden," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Robert Gibbs kepada wartawan sesaat sebelum Obama berbicara dengan CNBC.
Banyak negara-negara Eropa memberlakukan PPN, yang nilai pajaknya ditambahkan pada setiap tahap produksi komoditas tertentu. Hal ini dapat diterapkan, misalnya, untuk produk mentah yang dikirim ke pabrik, pekerjaan produksi pabrik dan seterusnya untuk para pengecer.
Dalam wawancara CNBC, Obama mengatakan dia sedang menunggu rekomendasi dari penasihat komisi fiskal untuk mengatasi defisit dan masalah lainnya.
Ketika ditanya apakah PPN akan potensial mengentaskan krisis di Amerika, Obama berkata: "Saya tahu banyak pembicaraan akhir-akhir ini tentang pajak nilai-tambah (PPN). Itu sesuatu yang telah berjalan di beberapa negara, dan mungkin akan menjadi hal yang baru untuk Amerika Serikat." (sa/yahoonews)
