Presiden AS Barack Obama ternyata tidak jauh beda dengan pendahulunya yang gemar perang. Obama menyatakan bersumpah akan menjaga dominansi militer AS di dunia dan akan mengirimkan tentara-tentaranya ke "medan perang" jika AS merasa perlu melakukannya.
Obama menegaskan hal itu saat upacara kelulusan para siswa Akademi Angkatan Laut AS hari Jumat kemarin. "Kami akan mempertahankan dominansi militer AS dan akan menjadikan Anda pasukan tempur terbaik yang pernah ada di dunia," kata Obama dalam upacara itu.
Obama kembali menegaskan itu dalam pidatonya hari Sabtu, menjelang peringatan Hari Pahlawan yang jatuh hari Senin (25/5). Obama mengatakan, "Kita punya tanggung jawab untuk mengabdi pada mereka seperti mereka mengabdi pada kita."
Untuk itu, kata Obama, ia akan mengirim tentara-tentaranya ke zona berbahaya hanya jika dianggap diperlukan. Obama juga menyatakan bahwa tentaranya akan mendapatkan pelatihan dan peralatan yang dibutuhkan saat dikirim ke medang perang. Ia menyesalkan pemerintah Amerika yang selama beberapa tahun belakangan ini tidak memberikan dukungan dan penghormatan yang cukup bagi para veteran perangnya.
Saat ini, AS mengirimkan sekitar 1,5 juta tentaranya ke Irak dan Afghanistan untuk perang yang disebut AS sebagai perang melawan teror. Perang AS di kedua negara Muslim yang sudah berlangsung hampir delapan tahun telah menewaskan lebih dari 5.000 tentaranya. Sementara laporan yang dimuat surat kabar Washington Post menyebutkan, 20 persen pasukan tempur AS yang baru pulang bertugas dari medan perang, mengalami gangguang psikologis. Para tentara itu menderita depresi dan stress berat serta menunjukkan gejala post-traumatic stress disorder (PTSD) akibat terlalu lama bertugas di medan perang. (ln/prtv)