Obama akan Mainkan FSA sebagai Front Terdepan di Suriah untuk Hadapi IS dan Jabhah nusra

obama barrackPresiden Obama menggunakan pidatonya  untuk meraih dukungan untuk menggalang dukungan untuk misi militer yang luas atas  serangan yang dipimpin Amerika Serikat terhadap mujahidin  Sunni di Timur Tengah.

“Saya mempersiapkan negara ini  untuk memastikan bahwa kita sedang berurusan dengan ancaman” Negara Islam di Irak dan Suriah, atau ISIL, Obama mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan Minggu pada acara NBC “Meet the Press.”

“Apa yang saya inginkan agar  masyarakat  mengerti, Bahwa selama sebulan ini , kita telah  menumpulkan momentum dari para militan. Kita akan menurunkan sistematis kemampuan mereka; kita akan mengecilkan wilayah yang mereka kontrol; dan pada akhirnya, kita akan mengalahkan mereka, ” tambahnya .

Obama bersikeras bahwa ia tidak berniat mengirim kehadiran pasukan darat  Amerika untuk pergi ke Irak .

“Ini tidak akan menjadi pengumuman tentang pengiriman tentara AS ke darat,” kata Obama. “Ini tidak sama dengan perang Irak.”

Dalam wawancara pada hari Minggu, Obama mengatakan ia membayangkan FSA  akan menyediakan apapun yang dibutuhkan untuk menghadapi ISIS di Suriah.  Tidak ada harapan nyata mengusir Presiden Bashar al-Assad dari Suriah. Kekuatan oposisi telah retak, dan milisi moderat dipandang jauh lebih mampu menghadapi  ISIS.

“Sikap kami jelas terhadap Assad melalui tindakannya, menggunakan senjata kimia pada rakyatnya sendiri, menjatuhkan bom barel dan membunuh anak-anak tak berdosa, bahwa ia telah hilang legitimasinya ,” kata Obama.

“Tapi ketika datang  kebijakan  koalisi yang sedang kita susun, fokus kami secara khusus adalah menghadapi ISIL (IS) .” (Isil adalah nama yang digunakan oleh para pemerintahan barat untuk mujahidin IS).

Laporan Media AS ungkapkan pemerintahan Obama melakukan kampanye perlawanan terhadap IS dan berencana untuk membawa kampanye ini  di depan   Kongres dalam beberapa minggu mendatang untuk realisasi  komitmennya untuk penyerangan terhadap IS(IS) di Suriah dan Irak. Beberapa laporan media juga menunjukkan adanya dukungan AS terhadap Tentara Suriah Bebas (FSA) untuk beroperasi secara terbuka untuk melawan  IS(IS) dan kelompok mujahidin lainnya.

Yang dikhawatirkan AS , begitu pengiriman senjata dari CIA tiba di Suriah, bantuan senjata untuk FSA akan menjadi incaran  kelompok jihad, termasuk ISIS dan Jabhat al-Nusra, afiliasi al-Qaeda di Suriah. Seperti yang terjadi pada  Desember tahun lalu, sehingga Amerika Serikat dan Inggris telah menghentikan sementara  pengiriman senjata ke FSA. Tetapi pada bulan April tahun ini, Obama kembali mengijinkan pengiriman senjata melalui CIA hingga saat ini FSA  menerima beberapa bantuan senjata berat, termasuk anti-tank dan rudal anti-pesawat. Dan pada akhir Juni, Presiden Obama meminta Kongres untuk mengeluarkan dana US$ 500 juta untuk mempersenjatai dan melatih militer FSA. (JH/KH)