Presiden terpilih Barack Obama nampaknya akan melakukan perombakan besar-besaran susunan pemerintahannya setelah ia resmi berkantor di Gedung Putih 20 Januari tahun depan. Presiden kulit hitam pertama di AS itu kabarnya akan mengganti dua pejabat tinggi di badan intelejen AS.
Mereka yang disebut-sebut akan dicopot jabatannya oleh Obama adalah Direktur Intelejen Nasional Mike McConnell dan Direktur CIA Michael V. Hayden. Penggantian dua pejabat tinggi intelejen AS itu menurut surat kabar Washington Post edisi Rabu (12/11) merupakan saran sejumlah anggota Kongres dari Partai Demokrat yang tidak senang dengan kedua pejabat tersebut karena secara terbuka mendukung kebijakan Presiden Bush dalam masalah interogasi dan penyadapan telepon terjadap warga negara AS.
Sejumlah pejabat pemerintahan transisi Obama tidak bersedia memberikan informasi lebih jauh tentang kabar penggantian kedua pejabat intelejen AS tadi dan hanya mengatakan, Obama belum membuat keputusan tentang siapa pejabat intelejen yang akan ditunjuknya. Sementara beberapa pejabat di badan intelejen AS mengatakan, tim Obama belum mengontak McConnel dan Hayden atau memberikan isyarat bahwa jabatan keduanya akan digantikan oleh orang lain.
"Keduanya berharap tetap memegang jabatan itu, meski mereka tidak mengatakannya secara terbuka. Mereka akan berpikir, jika posisi mereka digantikan orang lain seblum masanya habis, hal itu akan dilihat sebagai bentuk politisasi badan intelejen dan akan menimbulkan preseden bahwa ketika kekuasaan di Gedung Putih berpindah tangan, maka secara otomatis akan terjadi perubahan," kata sumber intelejen tadi.
Mereka membandingkannya dengan masa kepemimpinan Presiden Bush yang tetap mempertahankan George J. Tenet, direktur CIA pada masa presiden pemerintahan Bill Clinton, setelah selama 10 tahun jabatan direktur CIA berganti-ganti karena kasus Iran Kontra.
Saat ini, muncul nama John Brennan-kepala intelejen dalam tim pemerintahan transisi Obama-dan Senator Chuck Hagel yang dikabarkan akan menggantikan McConnell atau Hayden. Brennan adalah mantan pejabat tinggi CIA yang ikut mendirikan National Counterterrorism Center pada tahun 2004 dan pernah menjadi Kepala Eksekutif Analysis Corp sebuah perusahaan konsultan di Virginia yang mengurus kontrak-kontrak intelejen. Brennan juga menjadi salah satu penasehat kampanye Obama dalam bidang keamanan nasional. (ln/WP/MSNBC)