Eramuslim.com – Kerugian besar diterima pasukan Angkatan Bersenjata Armenia dalam perang di Nagorno-Karabakh (Artsakh) melawan pasukan Azerbaijan. Kementerian Pertahanan Azerbaijan memastikan, ribuan tentara Armenia tewas dan terluka dalam pertempuran.
Kabar terbaru yang diperoleh dari Trend.az, sebuah resimen Angkatan Bersenjata Armenia menolak dikerahkan ke garis depan. Tewasnya ribuan tentara dan unit artileri yang hancur, membuat resimen senjata bermotor ke-527 Angkatan Bersenjata Armenia tak mau berperang lagi.
Resimen senjata bermotor ke-527 semula akan kembali dikerahkan ke garis depan pertempuran. Akan tetapi, tewasnya sejumlah perwira dan prajurit membuat resimen ini turun kembali ke medan perang.
Pasukan militer Armenia diyakini sudah dalam posisi terdesak di sejumlah front. Dalam pernyataannya, Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, memastikan ada 13 desa di distrik Jabrayil yang sudah berhasil dibebaskan dari pendudukan pasukan Armenia.
“Soltanli, Emirvarli, Mashanli, Hasanli Alikeykhanli, Gumlah, Hajili, Goyerchinveysalli, Niyazguzlar, Kechel Memmedli, Shahvelli, Haji Ismayilli, dan Isagli desa-desa di distrik Jabrayil telah dibebaskan. Karabakh adalah Azerbaijan!” bunyi pernyataan Aliyev di akun Twitter pribadinya.
Sementara itu, pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan Armenia masih terjadi di empat kota, Goranboy, Terter, Aghdam, dan Aghjabedi. Sejak Minggu 18 Oktober 2020 malam waktu setempat, pasukan Armenia masih menembaki keempat kota tersebut.
“Sepanjang malam, pasukan Angkatan Bersenjata Armenia menyerang wilayah Goranboy, Terter, dan Aghdam dengan mortar dan artileri. Sejak pagi, teritorial Aghjabedi berada dalam serangan,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Azerbaijan.(viva)