Adagium yang mengatakan, “Israel adalah Amerika kecil dan Amerika adalah Israel besar”, ternyata bukan isapan jempol belaka. Michael Collins Piper, koresponden untuk American Free Press, dan penulis buku "The New Jerusalem: Zionist Power in America", "The High Priests of War, " dan "Final Judgment, " yang membeberkan keterlibatan Mossad dalam operasi pembunuhan JFK, menemukan fakta yang cukup mengejutkan tentang kendali perusahaan Israel atas fasilitas nuklir AS.
Israel "in charge of security" for nuclear power and weapons in the US, demikian judul artikel yang ditulisnya di wakeupfromyourslumber. Com, memaparkan bukti-bukti bahwa fasilitas nuklir Negara adidaya AS ternyata dikontrol oleh satu perusahaan keamanan Zionis-Israel bernama Magal Security System yang dimiliki oleh ‘pemerintah’ Zionis-Israel.
“Salah satu perusahaan terbesar yang bergerak di bidang keamanan ini, Magal, awalnya merupakan sebuah divisi dari Israeli Aircraft Industries (IAI) yang merupakan BUMN-nya Zionis Israel. Sungguh sulit dipercaya, perusahaan BUMN Israel ini ternyata dipercaya oleh Presiden Bush dan komplotannya di Gedung Putih dan Pentyagon untuk mengontrol fasilitas nuklir Amerika Serikat, ” ujar Piper.
Michael Collins Piper ternyata juga menemukan bahwa Magal Security System ini telah mendapat kepercayaan untuk mengontrol sejumlah fasilitas nuklit di Eropa Barat dan juga Asia. Magal juga dipercaya untuk menyediakan sistem keamanan di Chicago’s O’Hare Airport dan juga menjaga keamanan Ratu Inggris dan Buckingham Palace di London.
Magal sendiri tidak hanya menangani proyek-proyek besar dan prestisius, tetapi ‘masih mau’ menangani proyek-proyek keamanan standar seperti keamanan perbatasan antar negara, sistem keamanan bandara, kompleks industri, pusat komunikasi, instalasi militer, gedung pemerintahan, pengawalan personal VVIP, pusat perbelanjaan, dan sebagainya.
“Kenyataan ini sungguh mengagetkan. Dan ini telah membuktikan kepada kita bahwa sungguh benar perkataan Ariel Sharom beberapa waktu lalu yang menyatakan bahwa Amerika Serikat sebenarnya berada di bawah kendali Israel, ” tandas Piper.(Rizki/Rense)