Panel juri mengatakan karakter Arja memanusiakan orang-orang dari komunitas terpinggirkan yang tidak banyak terwakili dalam sastra. Ini merupakan bagian penting dari lanskap budaya Australia modern.
Berharap untuk menang, Arja percaya bahwa penghargaan tersebut dapat menginspirasi orang-orang muda lainnya untuk mengikuti jejaknya. “Alasan mengapa saya peduli untuk diakui adalah agar setiap orang kulit berwarna dapat melihat dan berkata, ‘Oh, oke, saya benar-benar dapat dinominasikan, karena dia telah dinominasikan sebelumnya,” ucap dia.
Dalam beberapa tahun terakhir, penulis Muslim telah menerbitkan beberapa buku untuk mendukung keragaman dan melawan rasialisme. Pada Juli 2019, pelatih kehidupan Samira Hamana yang bersertifikat dari Edmonton, menerbitkan buku anak pertamanya untuk membantu anak-anak dan orang tua mereka melawan intimidasi. Di tahun yang sama, Hudda Ibrahim dari St Cloud, Minnesota, menulis sebuah buku untuk memberdayakan gadis Muslim dan menormalkan jilbab.[ihram]