Maskapai penerbangan AS Northwest Airline menyatakan akan minta maaf pada 40 penumpang Muslim yang sudah mendapat perlakuan sewenang-wenang oleh pihak perusahaan penerbangan itu.
Sebelumnya, sekitar 40 warga Muslim AS yang baru pulang dari ibadah haji melontarkan protes pada perusahaan penerbangan itu, karena sudah diperlakuan dengan buruk, hanya karena mereka Muslim. Tanpa alasan jelas, pihak Northwest Airline melarang rombongan haji itu naik ke pesawat dengan tujuan Michigan di Jerman. Sebelum melarang, menurut para korban, staff Northwest sengaja memilah penumpang yang Muslim dari penumpang lainnya.
Akibat larangan tersebut, rombongan haji itu terlantar di bandara. Mereka berjuang mencari maskapai penerbangan lainnya, bahkan ada di antara rombongan yang terpaksa menginap di bandara karena tidak ada pesawat.
Atas kejadian itu, selain minta maaf, pihak Northwest juga berjanji akan memberikan ganti rugi berupa biaya hotel dan biaya ongkos penerbangan yang mereka ambil, setelah ditolak oleh Northwest.
Situs surat kabar The Detroit News melaporkan, pejabat senior Northwest Airlines Cop untuk hubungan pemerintah, Andrea Newman mengungkapkan, insiden yang terjadi pada 7 Januari kemarin penyebabnya adalah sejumlah kesalahan yang dilakukan agen perjalanan di Jerman dan kesalahan informasi yang tertera pada tiket yang diterima penumpang.
Newman mengatakan, ia akan meneliti mengapa penerbangan penghubung dari Frankfurt, Jerman tidak dilakukan di gerbang menuju pesawat, sampai dipastikan bahwa semua penumpang sudah naik ke pesawat.
Northwest beralasan, rombongan haji itu tiba sekitar 20 menit sebelum pesawat dijadwalkan berangkat. Hal itu dianggap melanggar ketentuan internasional dan maskapai penerbangan terkait dengan penerbangan ke luar negeri.
Namun alasan itu dibantah rombongan haji itu. Mereka mengatakan sudah tiba di pintu gerbang sekitar satu setengah jam sebelum keberangkatan dan itu sesuai dengan aturan yang berlaku.
Newman menyatakan, ia akan berangkat ke Detroit besok, Jumat (19/1) untuk bertemu dengan rombongan tersebut, termasuk Imam Sayed Hassan al-Qazwini yang ada dalam rombongan haji itu.
Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations-CAIR, Dawud Walid mengatakan dalam pernyataannya, bahwa CAIR menyambut niat baik Northwest Airline yang akan minta maaf dan mengambil "langkah psoitif yang maju dalam merespon keprihatinan para penumpang Muslim." (ln/guardian)