Nigeria menghentikan semua penerbangan haji mereka ke Arab Saudi setelah Saudi memutuskan untuk mendeportasi lebih dari 1.070 jemaah perempuan yang tiba tanpa mahram.
Ketua parlemen Nigeria, David Mark, akan memimpin delegasi ke Saudi untuk mengajukan keluhan atas perlakukan terhadap jemaah haji mereka tersebut.
Pengumuman itu keluar setelah pemerintah Saudi mendeportasi 171 jemaah perempuan.
David Mark mengatakan ia bingung dengan kejadian ini karena pelaksanaan haji selama ini belum pernah menghadapi masalah.
“Masalah ini masih misteri untuk kami karena warga Nigeria melakukan ibadah haji setiap tahun dan kami tidak pernah menghadapi masalah seperti ini,” kata Mark kepada BBC.
“Kesepakatan dengan pemerintah Saudi adalah komisi haji akan menyedikan petugas yang akan menemani mereka dan itulah yang selama ini dilakukan,” tambahnya.
Pihak Arab Saudi mengatakan mereka khawatir banyak warga Afrika yang masih menetap di negara itu sampai musim haji berakhir.
Banyak di antara mereka mencari nafkah dengan meminta-minta atau melakukan kegiatan prostitusi.
Sengketa diplomatik soal izin masuk jemaah perempuan ini dimulai awal pekan ini saat pemerintah Saudi menahan 400 jemaah perempuan yang tiba di Jeddah tanpa mahram.
Namun Nigeria mengklaim para pejabat Saudi di bandara memisahkan jemaah perempuan dan laki di bagian kedatangan.
Para pejabat Nigeria juga mengatakan bahwa kedua negara telah menyepakati anggota komisi haji Nigeria dapat bertindak sebagai mahram jemaah perempuan.
Surat protes telah diajukan kepada duta besar Saudi di Nigeria.
Namun pihak Kerajaan Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus itu.(fq/bbc)