Dua bersaudara, Michael dan Osha Neumann menulis surat pada Presiden Israel Shimon Peres dan Direktur Museum Holocaust Yad Vashem di Israel agar nama kerabat mereka yang tercantum dalam dinding Museum itu dihapus saja.
Dua Yahudi keturunan Prancis-Amerika itu menyatakan merasa malu dengan tindakan Israel membantai warga sipil di Jalur Gaza dalam agresi brutalnya bulan Januari kemarin, sehingga mereka meminta agar nama nenek mereka, Gertrud Neumann dihapus dari daftar nama korban Holocaust yang dipampang di dinding museum Yad Vashem.
"Nenek saya adalah korban dari sebuah kekuasaan etnis yang sangat ideal yang telah menyebabkan Israel menumpahkan begitu banyak darah selama ini. Selama hidupnya, nenek saya sudah cukup menderita. Kami minta, hentikan tindakan yang mengatasnamakan kematiannya untuk pesta mengerikan ini," kata dua bersaudara Neumann yang memegang kewarganegaraan Prancis, Amerika dan Kanada ini.
"Anggaplah ungkapan kami sebagai bentuk kecaman dan rasa muak kami pada negara Anda (Israel) dan semua yang mewakili kepentingan Israel," tukas mereka.
Michael dan Osha Neumann mengikuti langkah yang diambil Jean-Moise Braitberg, seorang novelis Prancis yang juga mengirimkan surat pada Peres yang isinya meminta agar nama kakeknya, Moshe Baitberg dan nama anggota keluarganya yang lain dihapus dari daftar nama korban holocaust di dinding museum Yad Vashem. Jean-Moise menyatakan, ia tidak mau nama kerabatnya dijadikan alat untuk membenarkan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina.
Dalam suratnya, dua bersaudara Neumann menulis bahwa Israel telah membebani orang-orang Yahudi dengan kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukannya. "Hal ini sangat menghinakan kami," kata Michael Neumann, seorang profesor bidang filosofi di Universitas Kanada dan sudah menulis sejumlah buku antara lain berjudul "The Case Against Israel" dan "What is Anti-Semitism".
Michael menegaskan, Nazi dengan segala tudingan dan propagandanya, tidak pernah mengkorup atau mempermalukan orang-orang Yahudi. Tapi Israel malah melakukannya. "Israel telah mencoreng nama kami, bukan hanya dengan tindakan mereka, tapi juga dengan semua kebohongan, arogansi, sikap mengelak mereka yang memalukan dan sikap kekanak-kanakan yang mereka pahatkan dalam sejarah kami," tukas Michael.
Sementara Osha Neumann yang berprofesi sebagai artis dan pengacara mengatakan, tindakan Israel membuat kata Yahudi disamakan dengan kata "fasis". "Dan saya tidak mau menjadi bagian itu," tandas Osha. (ln/iol)