Jane Stillwater, nenek berusia 64 tahun, rela meninggalkan kehidupannya yang nyaman di California, Amerika Serikat dan pergi ke medan perang Irak. Bukan sebagai wartawan yang menggunakan penerbangan kelas satu, Ia pergi ke Irak sebagai warga sipil biasa yang harus berhemat selama setahun penuh agar bisa pergi ke Negeri 1001 Malam.
Apa sebenarnya yang akan ia lakukan di Irak? "Saya akan menceritakan kebenaran, " kata Stillwater yang memproklamirkan dirinya sebagai citizen journalist-istilah untuk warga biasa yang bukan berprofesi sebagai wartawan, tapi melakukan aktivitas menulis berita seperti layaknya wartawan.
"Saya cuma orang biasa dan saya menulis dalam level orang biasa, dan saya bisa menjelaskannya pada orang-orang biasa lainnya seperti saya, " sambung Stillwater seperti dilansir surat kabar Inggris Times, edisi Rabu (11/4).
Ia mengaku nekad pergi ke Irak karena merasa frustrasi melihat berita-berita yang disiarkan televisi di negaranya tentang perang di Irak. Ia merasa pemberitaan-pemberitaan yang ia saksikan dan ia dengar, tidak menceritakan fakta sebenarnya tentang perang di Irak yang diciptakan pemimpinan negaranya, George W. Bush.
Dengan pergi Irak, harapan Stillwater sederhana, ia ingin mendapatkan fakta sebenarnya tentang peperangan di Negeri 1001 Malam itu, dari "orang-orang yang benar-benar" mengalaminya.
Nenek pemberani ini pergi ke Irak dengan biaya sendiri dan agar bisa mengumpulkan uang yang cukup, ia hanya makan roti dengan mentega kacang selama satu tahun.
Stillwater juga harus mencari media massa yang mau mensponsorinya agar ia bisa terpilih sebagai "wartawan" yang diikutsertakan dengan rombongan pasukan AS. Sebuah surat kabar lokal di Texas, The Lone Star Iconoclast, akhirnya bersedia mensponsori Stillwater. Belum cukup, ia juga harus mendaftarkan nama senator yang mendukungnya untuk memuluskan perjalanannya ke Irak.
Stillwater menuliskan pengalaman-pengalamannya di Irak lewat blog dan jadilah ia blogger pertama dari kelompok sayap kiri yang diberi akses ke Irak oleh Pentagon.
Tiga minggu pertama di Baghdad, Stillwater yang harus selalu mengenakan jaket anti peluru serta helm, ternyata tidak bisa ke mana-ke mana. Karena ia disertakan dalam rombongan pasukan AS, ia hanya bisa berkeliling di sekitar kompleks basis militer AS yang berada di kawasan Zona Hijau.
"Saya belum menapakkan kaki di zona merah, Irak yang sebenarnya, " tulis Stillwater dalam blognya.
"Saya tidak bisa mempercayainya, saya sudah datang jauh-jauh ke Irak dan akan segera meninggalkan Irak, tapi tidak akan pernah menapakkan kaki di zona merah!" tulisnya.
Kekesalan Stillwater bisa dipahami, karena Zona Hijau bisa dibilang zona aman karena dijaga sangat ketat, meski pernah beberapa kali diserang roket. Di zona ini terdapat kantor-kantor pemerintahan Irak dan kedutaan besar Inggris dan AS.
Dalam tulisan pembuka di blognya, Stillwater menulis bahwa tujuan hidupnya adalah "mengirim Bush ke penjara dan mendukung para politisi yang jujur. " (ln/iol)