Enam negara Teluk telah mengakui koalisi oposisi baru Suriah sebagai “wakil sah” negara itu.
Pertemuan di Kairo pada Senin malam kemarin (12/11), para menteri luar negeri Liga Arab mengakui kelompok payung baru tersebut sebagai “wakil sah” dari kelompok oposisi Suriah.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh 22-anggota Liga Arab lainnya menyerukan kelompok oposisi anti-Assad untuk bergabung dengan koalisi oposisi, meskipun Irak dan Aljazair menyatakan keberatan mengenai pernyataan itu.
“Gulf Cooperation Council (GCC) menyatakan pengakuan dari koalisi nasional Suriah … sebagai wakil sah rakyat Suriah,” kata Abdulatif al-Zayani, sekretaris jenderal GCC, dalam sebuah pernyataan.
GCC terdiri dari Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Oman, Qatar dan Kuwait.
Sebelumnya Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi telah diresmikan di Doha pada hari Minggu lalu, yang dimaksudkan untuk menyatukan berbagai faksi oposisi yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Pemimpin koalisi oposisi baru tersebut dijabat oleh Muaz al-Khatib, seorang mantan imam Masjid Umayyah di Damaskus Suriah yang melarikan diri tahun ini.
Dewan Nasioanal Suriah (SNC), kelompok oposisi yang sebelumnya dominan dalam kelompok oposisi secara luas dipandang terpecah dan tidak efektif, dan hanya mengontrol 22 dari 60 kursi di dewan kepemimpinan Koalisi Nasional.(fq/bbc)