Negara-Negara Arab Menarik Duta Besarnya Dari Suriah

Pembantaian massal dan penahanan berlangsung di Suriah, Senin. Sementara itu, para pemimpin negara-negara Teluk mengkritik tindakan Basar al-Assad, yang menggunakan kekuatan militernya untuk membantai para pengunjuk rasa yang menentang pemerintah.

Para pemimpin Arab Saudi, Kuwait dan Bahrain, mengatakan bahwa mereka menarik duta besar mereka dari Suriah untuk membahas situasi kekerasan di negara itu.

Para pejabat negara-negara Teluk mengumumkan tindakan diplomatik diambil setelah Raja Arab Saudi Abdullah mengutuk kekerasan di Suriah, dan menyerukan para pemimpin Arab mengambil tindakan bersama.

"Tidak ada pembenaran atas pertumpahan darah di Suriah, dan apa yang terjadi tidak ada hubungannya dengan agama atau etika," katanya dalam pernyataan yang disiarkan di televisi negara Senin pagi. "Kepemimpinan Suriah dapat mengaktifkan reformasi yang komprehensif dengan cepat."

Tiga orang tewas setelah pasukan keamanan menembaki pengusung jenazah ke pemakaman di Daraa. Lembaga Hak Asasi Manusia yang berbasis di London, mengatakan, setidaknya 65 orang tewas selama operasi militer yang dimulai, Minggu di Deir Ezzor, ungkap aktivis Komite Koordinasi jaringan Lokal Suriah.

Tank memasuki kota Al-Numan Maaret setelah lebih dari sebulan ditempatkan di luar perbatasan, Komite Koordinasi Lokal dan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan, melaporkan, pasukan Suriah menahan puluhan warga di sana.

Seperti dijelaskan oleh beberapa kelompok meningkatnya kekerasan, media pemerintah Suriah melaporkan bahwa militer menarik pasukannya kembali setidaknya dari satu kota. SANA mengatakan tentara meninggalkan Hama pada hari Senin setelah menyelesaikan "misi mereka untuk melindungi warga negara."

Senin sebelumnya seorang aktivis yang berbasis di kota Hama mengatakan bentrokan itu masih terus berlangsung, dan menggambarkan suara tembakan yang terus menerus masih terjadi. Pasar ditutup, tank mengelingi beberapa rumah sakit, dan dokter tidak memiliki obat-obatan cukup untuk mengobati yang sakit dan terluka, ujar seorang aktivis.

Suriah telah membatasi akses wartawan internasional ke negara itu, dan CNN tidak dapat secara independen mengkonfirmasi korban tewas dan rincian situasi. (mh/cnn)