Negara Islam kembali melancarkan serangan semalam terhadap basis terakhir pangkalan udara militer rezim Assad di provinsi timur Deir Ezzor , Aktifis melaporkan pada hari Kamis.
Komite Lokal Koordinasi aktivis dan Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia melaporkan pertempuran di lapangan udara tersebut , di luar kota Deir Ezzor di Sungai Efrat.
IS sudah menguasai hampir seluruh provinsi sekitarnya sebagai bagian wilayah negaranya di Suriah dan Irak.
Bentrokan berat dimulai dengan serangan bom bunuh diri pada posisi militer Suriah di dekat pangkalan udara, Observatorium mengatakan, menambahkan bahwa setidaknya 19 tentara pemerintah Assad tewas dan tujuh mujahidin IS gugur dalam pertempuran itu.
Sementara itu, Bashar al-Assad mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh majalah Prancis pada hari Kamis, bahwa konflik di Suriah akan berlangsung lebih lama.
Assad mengatakan kepada Paris Match bahwa dia bersumpah untuk tetap berkuasa, Reuters melaporkan.
Dia mengatakan tidak ada yang bisa memprediksi kapan perang dengan pemberontak yang berusaha menggulingkan dia akan berakhir tetapi ia mengatakan para musuh-musuhnya telah gagal untuk memenangkan penduduk, yang memungkinkan militernya untuk maju.
“Tentara Suriah tidak bisa berada di mana-mana. ketika militer kami tidak berada, teroris mengambil kesempatan untuk menyeberangi perbatasan dan menyusup di satu daerah ke daerah lainnya , “katanya di majalah bahasa Perancis tersebut.
“Ini bukan tentang perang antara dua militer, di mana satu pihak menempati wilayah dan satunya pun kuasai wilayah lainnya . Ini adalah jenis berbeda dari perang biasanya. Kita berhadapan dengan kelompok-kelompok teroris yang menyusup kota atau desa. Jadi perang ini akan lama dan sulit. ” (Arby/Dz)