Kelompok sekuler Turki boleh saja berteriak soal kekhawatiran mereka bila Abdullah Gul bakal membawa Islamisasi di Turki. Namun nyatanya, terpilihnya Abdullah Gul, sebagai Presiden mendapat dukungan dari sejumlah negara.
Gul, mantan Menteri Luar Negeri Turki dari Partai Keadilan dan Pembangunan, adalah tokoh yang sebenarnya dikhawatirkan kelompok sekuler akan membawa Islamisasi sekuler Turki. Namun dukungan terhadap Gul kini mulai mengalir dari sejumlah negara Eropa yang sekaligus mendorong Turki untuk segera bergabung ke Uni Eropa.
Presiden Parlemen Eropa Hans Gert mengatakan, “Gul berhak mendapat penghormatan dan penghargaan bagi Eropa, karena dia menang secara demokratis. ”
Perhimpunan Parlemen di Dewan Eropa (Parliementary Assembly for The Council of Europe) Rene van Der Linden, juga menyambut kemenangan Gul dan mengatakan hal itu sebagai “perbaikan modern. ” Bahkan Presiden Jerman Horst Koehler mengirimkan surat selamat atas terpilihnya Gul menjadi Presiden Turki, beriring harapan agar Turki bisa semakin maju di bawah kepemimpinan Gul. Horst Koehler juga mengajak agar Turki terus melanjutkan hubungan baiknya dengan Uni Eropa.
Sementara itu, AS menganggap pemilihan Gul sebagai bagian dari kelanjutan perkembangan demokrasi di Turki. Jubir AS Tom Casey mengatakan harapan AS untuk terus menjalin hubungan yang erat dengan Ankara. “Kami tahu melalui hubungan yang erat bersama Presiden terpilih yang sebelumnya sudah terjalin saat ia menjabat Menteri Luar Negeri. Kami berharap hubungan itu akan terus berlanjut dalam suasana yang baru. ”
Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyatakan dukungannya kepada Gul. Putin dalam ucapan selamatnya yang dikirimkan kepada Presiden Turki yang baru mengatakan, “Saya mengingatkan dengan penuh semangat tentang pertemuan-pertemuan kita. Saya yakin suasana saling memahami satu sama lain, akan membawa upaya kita mencapai sasaran dengan mengadakan hubungan diplomatik sampai pada tingkat hubngan yang paling baik dan membawa kemajuan. ” (na-str/iol)