Negara-negara Barat mengatakan pembelotan Perdana Menteri Riad Hijab adalah tanda bahwa rezim Presiden Bashar al-Assad mulai runtuh.
Gedung Putih mengatakan ini adalah momentum bagi oposisi, sedangkan Prancis mengatakan pemerintahan Assad “hancur.”
Hijab, pejabat Suriah paling senior yang membelot, hari Senin mengecam “rezim teroris” Suriah dan mengatakan ia bergabung dengan revolusi.
Keberadaannya tidak diketahui, meski sejumlah laporan mengatakan ia mungkin sedang menuju Qatar.
Pertempuran terus terjadi di kota Aleppo dimana pasukan pemberontak berusaha menahan bombardir artileri dan jet tempur pemerintah.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan pembelotan tingkat tinggi itu menandakan bahwa genggaman Presiden Assad atas kekuasaan “melemah.”
“Jika ia tidak bisa menjaga keutuhan di lingkaran dalamnya, hal itu adalah refleksi dari ketidakmampuannya menjaga pengikut diantara rakyat Suriah yang tidak berada dibawah ancaman senjata,” kata dia.
“Momentumnya kini ada pada oposisi dan dengan rakyat Suriah.”
Menteri Luar Negeri Laurent Fabius mengatakan pembelotan yang terakhir ini adalah sinyal lain bahwa rezim melemah dan kehilangan dukungan.
“Prancis yakin bahwa rezim Assad sudah hancur,” kata dia dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara Hijab yang tampil di televisi al-Jazeera di Yordania mengatakan sang perdana menteri dan keluarganya telah meninggalkan Suriah. Ia mengatakan Hijab kini berada di “lokasi aman.”
Ada spekulasi bahwa Hijab telah menyeberangi perbatasan menuju Yordania, meski televisi pemerintah Yordania kemudian membantahnya.
Wartawan BBC Jim Muir di Lebanon mengatakan Hijab diperkirakan akan menetap di Qatar.
“Saya telah membelot dari rezim teroris dan pembunuh dan saya kini bergabung dengan revolusi suci,” demikian pernyataan Hijab yang dibacakan oleh juru bicaranya Mohammed el-Etri.
“Saya mendeklarasikan bahwa sejak hari ini saya adalah prajurit revolusi suci ini.”
Hijab -seorang penganut Sunni- berasal dari kawasan Deir al-Zour di Suriah timur yang juga menjadi tempat pemberontakan.
Sebelumnya, televisi Suriah melaporkan Hijab telah dipecat dan diganti wakilnya Dr Omar Ghalawbunji.
Pengumuman pemecatan Hijab ini dilakukan tidak lama setelah serangan bom di lantai tiga gedung radio dan televisi pemerintah Suriah di Damaskus, menyebabkan tiga orang luka dan kerusakan besar.
Namun televisi Suriah tetap beroperasi walaupun terjadi serangan itu.(fq/bbc)