Jelang pelaksanaan pemilu di Pakistan dihantui dengan isu pembunuhan terhadap sejumlah politisi di negeri itu. Sejumlah pejabat di Pakistan menyatakan, kandidat perdana menteri lainnya yaitu Nawaz Sharif, kemungkinan akan menjadi target pembunuhan berikutnya setelah Benazir Bhutto.
"Ada beberapa orang yang terancam dan kapan pun kami menerima informasi, kami menyampaikannya pada orang yang bersangkutan, " kata juru bicara kementerian dalam negeri, Brigadir Javed Cheema dalam keterangan pers-nya.
Cheema menyebut nama Nawaz Sharif-yang pernah menjabat sebagai perdana menteri dan akan bertarung kembali dalam pemilu bulan Januari nanti-dan pemuka Islam Maulana Fazlur Rahman serta mantan menteri Syaikh Rashid dan Aftab Sherpao sebagai orang-orang yang menjadi target pembunuhan selanjutnya, tanpa menyebutkan darimana ia mendapatkan informasi itu dan kelompok mana yang merencanakan aksi pembunuhan tersebut.
Sementara itu, BBC melaporkan bahwa Nawaz Sharif akan berziarah ke makam Benazir Bhutto, meski hubungan antara Sharif dan Bhutto di masa lalu sebagai politisi di Pakistan tidak begitu harmonis. Saat Sharif menjadi perdana menteri Pakistan di era 1990-an, Sharif pernah berupaya menjebloskan Bhutto ke penjara dengan tuduhan korupsi.
Di sisi lain, juru bicara perdana menteri Muhammad Mian Soomro menyatakan terlalu dini untuk memutuskan menunda pemilu tanggal 8 Januari mendatang, karena situasi yang tidak kondusif di Pakistan pascainsiden pembunuhan Bhutto. Soomro menghimbau partai-partai politik untuk berdialog dengan pemerintah sehingga keputusan yang diambil adalah hasil konsensus bersama. (ln/presstv/bbc)