Sekelompok kaum homoseksual asal Kanada telah mengumumkan rencana mereka untuk membuka sebuah masjid di kota Halifax di Kanada timur provinsi Nova Scotia , di mana gay , transgender dan Imam perempuan dapat beribadah secara terbuka .
” Bukan mereka tidak bisa diterima dibanyak Masjid , tetapi mereka tidak dapat menegaskan identitas (Gay/Transgender) mereka , ” ujar Syed Adnan Hussein , salah satu anggota dari kelompok tersebut yang ingin membuka masjid tersebut , mengatakan kepada CBC pada hari Rabu, 11 Desember.
” Anda bisa menjadi asing bila anda menegaskan identitas Anda ketika Anda berada di ruang keagamaan seperti masjid .
” Jadi Anda tidak akan bisa , misalnya , menjadi transgender . dan memutuskan bahwa Anda ingin berdoa di ruangan perempuan jika Anda tampak lebih seperti laki-laki. ”
Menurut Hussein , masjid persatuan ini bertujuan untuk gay dan transgender dan memberi kesempatan para jamaatnya untuk menjadi dirinya sendiri .
Masjid Halifax juga akan memungkinkan Imam Sholat berjamaah seorang perempuan , walaupun jamaahnya laki-laki.
Meskipun tidak ada angka yang akurat dari jumlah gay atau transgender di Kanada – Nova Scotia , Hussien menegaskan pentingnya tempat ibadah untuk mereka.
Hubungan pernikahan dan seksual sesama jenis sangat dilarang dalam Islam .
Islam mengajarkan bahwa orang beriman haruslah tidak melakukan perbuatan cabul.
Cendekiawan Muslim di Halifax Kanada mengecam gagasan masjid gay tersebut, dengan menyatakan hal itu bertentangan dengan ajaran Islam .
” Apa yang dikatakan Al Qur’an sangat jelas , bahwa homoseksualitas tidak ditolerin, ” kata Jamal Badawi , seorang profesor di Universitas Saint Mary di Halifax . (OI.net/KH)