Pasukan NATO telah meminta maaf atas ketidaksengajaan menembak hingga menewaskan dua anak laki-laki dalam sebuah operasi di selatan Afganistan, sekutu melaporkan hari Sabtu, pada salah satu dari serangkaian insiden yang melibatkan dugaan kematian warga sipil oleh pasukan internasional.
Kedua anak laki-laki tersebut tertembak hingga tewas saat karena diduga sebagai pemberontak dalam sebuah operasi di wilayah barat laut Uruzgan pada 28 Februari lalu, komandan ISAF, Jenderal AS Joseph Dunford menyatakan.
“Saya menyampaikan permintaan maaf secara pribadi, serta belasungkawa kepada keluarga dari kedua korban yang terbunuh,” Dunford mengatakan dalam pernyataannya.
“Keduanya terbunuh ketika Pasukan Koalisi melepaskan tembakan ke arah pasukan yang mereka kira pasukan pemberontak,” ia menjelaskan.
Penembakan tersebut meningkatkan ketegangan di antara ISAF di bawah NATO dengan Presiden Afganistan – Hamid Karzai, yang telah menuntut Pasukan Khusus AS untuk mundur dari provinsi lain yang juga terjadi kekerasan.
Tim penyelidik Afganistan dan ISAF mengunjungi desa tersebut pada hari Sabtu dan bertemu dengan pemimpin setempat, Dunford mengatakan.
Pasukan Australia, yang bertugas di Uruzgan, sebelumnya mengatakan bahwa terjadi “insiden operasional” pada provinsi tersebut, namun tidak menjelaskan secara detil. (ds/al-arabiya)