NATO-Israel Kerjasama Anti-Teroris

Aparat kepolisian di kota Tel Aviv, ibukota Israel memasang barikade-barikade di sejumlah pintu-pintu masuk kota, sementara stasiun-stasiun radio Israel menghimbau agar warga Israel tidak berkunjung ke Tel Aviv sampai situasi dinyatakan aman.

Ini adalah kali pertama Israel memberlakukan pengamanan yang ketat di Tel Aviv. Namun pemerintah Israel tidak memberikan keterangan rinci mengapa polisi harus mengambil langkah pengamanan itu atau memberikan bukti bahwa ada indikasi akan ancaman serangan ke kota itu.

Pada saat yang sama, Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) dan Israel sepakat untuk lebih meningkatkan kerjasama "perang melawan teror" dan kerjasama militer. Keduabelah pihak sudah menandatangani kerjasama itu sejak bulan Oktober 2006 lalu.

"Kami memperbarui dan memperkuat program-program kerjasama yang sudah ditandatangani NATO dan Israel pada bulan Oktober 2006. Diantara program-program kerjasama yang akan ditingkatkan adalah kerjasama erang melawan terorisme dan kerjasama dalam bidang militer," kata seorang sumber di NATO yang menolak disebut jati dirinya.

Pejabat NATO itu juga mengatakan, dalam kesepakatan baru ini lebih ditegaskan tentang "jaminan keamanan pertukaran informasi-informasi rahasia" antara NATO dan Israel.

Selain Israel, Mesir juga menandatangani kesepakatan serupa dengan NATO pada bulan Oktober 2007 dan negara Yordania rencananya akan segera menyusul. NATO, beberapa tahu belakangan ini melakukan misi anti-terorisme di Laut Mediterania, dengan kedok mengorganisir patroli angkatan laut di kawasan itu lewat operasi yang diberi nama "Operation Active Endeavour". (ln/aby/YN/FP)