NATO dan CIA Mengambil Alih Operasi Militer di Libya

NATO mengambil alih komando operasi udara di Libya pada hari Kamis, dan CIA mengambil alih operasi di darat, dan agen-agen CIA melakukan kerjasama dilapangan dengan pejuang oposisi yang mengalami hambatan ketika mereka bergerak maju menuju ke Tripoli.

Sebuah sumber intelijen Amerika mengatakan CIA telah mengambil alih beroperasi militer di darat di negara Libaya, dan membantu meningkatkan peningkatan peranan militer AS, yang sekarang ini menghadapi situasi yang kritis.. "Ya, kami mengumpulkan agen-agen CIA langsung, dan kami berada sedang melakukan kontak dengan beberapa kekuatan oposisi," ujar seorang pejabat militer AS kepada CNN.

Adm Giampaolo Di Paola, ketua Komite Militer NATO, Kamis, mengatakan bahwa menurut pandangannya, keberadaan agen-agen AS (CIA) tidak akan melanggar resolusi PBB yang telah mengesahkan zona larangan terbang terhadap di Libya. Resolusi tersebut melarang "pasukan pendudukan," sebuah istilah yang "memiliki makna yang cukup jelas," kata Di Paola dalam sebuah konferensi pers dalam menanggapi pertanyaan dari CNN.

CIA telah hadir di Libya untuk beberapa waktu, ujar seorang pejabat Amerika kepada CNN awal bulan ini. "Komunitas intelijen (CIA)sedang mencari informasi tentang situasi perang di Libya," kata pejabat itu.

CIA mengirim personil tambahan ke Libya untuk menambah petugas di lapangan setelah protes anti pemerintah meletus, ujar seorang pejabat Amerika mengatakan kepada CNN. Agen-agen CIA telah melakukan misi penyelamatan satu dari dua penerbang jet tempur AS yang jatuh di Libya pada 21 Maret, ujar sumber AS mengatakan. (mh/cnn)