NATO Cemaskan Film Anti-Islam di Belanda

Bukan cuma pejabat pemerintah Belanda yang cemas dengan rencana peredaran film anti-Islam hasil besutan tokoh anti-Muslim yang juga anggota parlemen Belanda, Geert Wilders. Sekretaris Jenderal NATO, Jaap de Hoop Scheffer juga mengungkapkan kecemasan yang sama.

Menurut Scheffer, penayangan film anti-Islam bisa memicu aksi-aksi pembalasan dan targetnya adalah pasukan NATO yang sedang bertugas di Afghanistan. Ia mengaku khawatir dengan keselamatan pasukannya setelah pada hari Minggu (2/3)kemarin ia melihat bagaimana rakyat Afghanistan melakukan aksi unjuk rasa, memprotes rencana pemutaran film yang diduga akan melecehkan dan menghinakan kita suci al-Quran, sesuai pengakuan Wilders yang membuat film tersebut.

"Jika para pasukan ternyata menemukan diri mereka menjadi sasaran kemarahan akibat film tersebut, maka saya sangat mengkhawatirkannya dan sekarang saya mengungkapkan kekhawatiran ini, " kata Scheffer dalam wawancara di sebuah program televisi.

Pemerintah Belanda sendiri sudah mengingatkan Wilders agar jangan mempublikasikan filmnya karena akan merusak kepentingan politik dan ekonomi Negeri Kincir Angin itu di dunia. Negara-negara Muslim seperti Iran dan Pakistan, sudah menyatakan mengecam proyek film Wilders yang dikenal dengan pernyataan-pernyataannya yang anti-Islam. Ia misalnya pernah menyebut al-Quran sama dengan buku Mein Kampf yang ditulis Adolf Hitler.

Saat ini, sedikitnya ada 1.600 tentara Belanda yang ditugaskan di selatan Afghanistan, sebagai bagian dari anggota NATO yang ikut mendukung agresi AS di Afghanistan. (ln/presstv)