Pembicaraan tentang pertukaran tawanan pasukan Israel kembali menjadi topik hangat. Tapi ini bukan terkait kopral Ghilad Shalit, yang diculik pejuang Palestina, melainkan dua orang serdadu Israel yang disandera Hizbullah Libanon beberapa waktu sebelum peperangan meletus.
Menurut Nashrullah, komandan tertinggi Hizbullah, saat ini pembicaraan tentang pertukaran tawanan sedang berlangsung. Dan implementasinya tinggal masalah waktu.
Dalam pernyataan yang ditayangkan oleh televisi Iran, Nashrullah mengatakan, “Paket pertukaran tawanan sekarang dalam fase penyelesaian. Tinggal masalah waktu untuk diimplementasikan. Kami tidak mempunyai masalah dalam hal itu. Kami mempunyai dua orang tawanan serdadu Israel. Dan kami menawarkan pertukaran untuk dua tawanan itu. ”
PBB adalah mediator yang menjembatani dialog antara Hizbullah dengan Israel. Hizbullah ingin menukar dua tawanan serdadu Israel itu dengan tawanan Libanon dan orang-orang Arab lainnya, yang ada di penjara Israel. Penawanan dua serdadu Israel itu dilakukan pada bulan Juli 2006 di utara Israel hingga kemudian memicu pertempuran selama 34 hari.
Sebelum ini, Libanon pernah pula berhasil melakukan pertukaran tawanan, yakni pada Januari 2004. Di mana saat itu tiga orang serdadu Israel ditebus dengan pembebasan 24 tawanan yang merupakan warga negara Libanon, ditambah 400 orang tawanan Palestina dari penjara Israel. Akankah dialog pertukaran tawanan kali ini akan mengalami jalan buntu sebagaimana dialami Palestina? (na-str/iol)