Muslim Tunisia membentuk Organisasi Perlindungan Hukum untuk Pelajar dan Mahasiswi Berjilbab. Lembaga ini sengaja dibuat untuk membela kaum Muslimah Tunisia yang belakangan mengalami tekanan dan dizalimi oleh pemerintah Tunis karena mereka memakai jilbab.
Dalam keterangan yang mereka sampaikan kepada Ikhwanonline disebutkan, lembaga baru ini dibuat atas dasar iman dan keyakinan bahwa pelajar dan mahasiswi adalah asset penting masyarakat di negara manapun. Karena itu, tekanan dan teror apapun yang dilakukan hingga melukai keadilan atas diri mereka di Tunis harus dibela karena hal itu berlawanan dengan HAM dan peraturan internasional.
Lembaga itu bernama Lajnah Difa’ an Al-Muhajibat bi Tunis, di singkat LDM. “Hak setiap perempuan mengenakan jilbab atau hijab. Dan masalah ini juga tertera dalam teks undang-undang Tunis pasal lima, bahwa rakyat Tunisia memiliki kebebasan individu,” demikian salah satu pernyataan lembaga ini di awal pembentukannya. Karenanya, para pendiri lembaga ini menyatakan upaya melanggar hak wanita memakai jilbab adalah pelanggaran serius terhadap kebebasan individu dan hak asasi manusia.
Lembaga ini rencananya akan mendirikan cabangnya di setiap kota di Tunisia dengan berbagai cara. Mereka juga akan melakukan penyadaran sosial di kalangan pelajar dan kalangan masyarakat umum tentang tindakan yang melawan kebebasan individu dan pelanggaran HAM internasional. Selain itu, mereka juga akan melakukan mediasi dengan pemerintah Tunis membicarakan tindakan kekerasan yang dilakukan pemerintah terhadap para pengguna jilbab di Tunisia. (na-str/ikhl)