Polisi India menangkap seorang penerbit dan seorang editor surat kabar terkemuka di India, Statesman atas tuduhan telah membuat artikel yang menyinggung umat Islam. Namun kedua orang tersebut tidak sampai ditahan dan dibebaskan dengan jaminan.
Editor Statesman, Ravindra Kumar dan penerbit Anand Sinha, oleh polisi India dituding telah "dengan sengaja melakukan tindakan dengan maksud jahat untuk menimbulkan kemarahan bernuansa agama."
Harian Statesman, salah satu surat kabar berbahasa Inggris tertua di India, berbasis di Kota Kolkata dan terbit sejak tahun 1875. Ppada tanggal 5 Februari kemarin, surat kabar itu mempublikasikan sebuah tulisan berjudul "Mengapa Saya Harus Hormat Pada Agama-Agama Penindas" yang artikel aslinya ditulis oleh Johann Hari, kolomnis di surat kabar Inggris Independent.
Artikel itu memicu protes dari kelompok-kelompok Islam. Mereka berunjuk rasa ke kantor surat kabar tersebut, Statesman House, sebuah gedung tua bersejarah di Kolkata. Editor harian itu ditangkap setelah polisi menerima pengaduan resmi dari seorang warga Muslim di Kolkata.
"Saya dikenai tuduhan melakukan tindakan dengan maksud jahat," kata Rabindra Kumar pada Reuters.
Ia mengaku tidak menyangka artikel itu akan menuai protes karena di Inggris yang juga banyak warga Muslimnya, artikel itu tidak menimbulkan kontroversi setelah dimuat di Independent. (ln/gulfnews)