Muslim Tatar Ingin Referendum untuk Wilayah Mereka Sendiri, Bergabung Rusia atau Tidak

tatarTidak setuju atas hasil referendum  16 Maret lalu, Muslim Tatar  sedang mempertimbangkan perlunya  referendum untuk mereka sendiri mengenai apakah akan bergabung dengan Ukraina atau Rusia , aksi ini akan memposisikan muslim Tatar  untuk memutuskan nasib mereka sendiri di atas tanah airnya .

” Dalam waktu tiga minggu kami  berada  dalam situasi de facto yang sama sekali tidak kami inginkan , ” Ujar Refat Chubarov , ketua komunitas Muslim  Tatar Crimea , mengatakan kepada Reuters, Selasa , 25 Maret.

” Tatar Crimea harus menentukan nasib mereka sendiri .

” Tidak ada yang bisa memaksa  kami , Tatar Krimea … dalam kondisi apa yang  ingin kami pilih, ” katanya .

Sebelumnya pada pertengahan Maret lalu  , para pejabat pemilu di Crimea mengkonfirmasi hasil resmi referendum semenanjung dengan hasil  96 – persen suara mendukung Crimea keluar dari Ukraina.

Referendum tersebut didukung  dari parlemen Crimia pro – Moskow  , dengan segera mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan penjajahan  Rusia di semenanjung Crimia.

Setelah bergabung  ke wilayah Rusia , kekhawatiran Muslim Tatar menjadi dua kali lipat , Khawatir atas kehilangan kemerdekaan  dan menghidupkan kembali kenangan kekejaman pengasingan dan penyiksaan  yang pernah  mereka hadapi pada tahun 1944 .

Walau referendum diboikot oleh Muslim Tatar , referendum  diselenggarakan pada 16 Maret yang lalu diadakan di bawah todongan senjata di bawah tatapan tentara Rusia .(OI.net /KH)