Surat kabar The Sunday Star (16/9) melaporkan bahwa Datuk Anan C. Mohd dari Malaysia’s Department of Islamic Developtment (JAKIM) menyatakan bahwa Malaysia sangat berharap untuk bisa mengirimkan astronotnya yang pertama ke luar angkasa dalam bulan Ramadhan ini.
“Ini akan menjadi suatu eksprimen yang sangat bagus, di mana astronot pertama kami, seorang Muslim, akan melakukan puasa di bulan Ramadhan di luar angkasa, ” ujar Dt. Anan C. Mohd.
Anan menambahkan bahwa astronot Muslim yang tengah berada di luar angkasa pada bulan Ramadhan bisa tetap berpuasa atau menggantinya dengan hari lain setibanya ia kembali ke bumi. “Namun jika ia memilih untuk tetap berpuasa, maka ini akan menjadi suatu percobaan yang menarik. Ini memerlukan kajian fiqih yang benar-benar menantang, ” tambahnya seraya mengatakan bahwa astronot Malaysia ini akan berangkat dengan pesawat Soyuz-Rusia, setelah diluncurkan dari tempat peluncuran di Baikonur, Rusia.
Menurut catatan, sejumlah orang Islam telah melakukan perjalanan ke luar angkasa selama ini, tetapi belum ada yang melakukannya selama bulan ramadhan.
Malaysia sendiri telah mengadakan tes terhadap ribuan calon astronot beberapa tahun lalu dan sejak tahun 2003 melakukan kerjasama dengan Rusia yang menyetujui misi pengiriman astronot Malaysia sebagai bagian dari pembelian 18 pesawat tempur Sukhoi 30-MKM bernilai milyaran dollar.
Dua calon astronot Malaysia, seorang doktor dan seorang lagi dokter gigi tentara, telah dilatih di Rusia untuk diseleksi bagi misi pengiriman astronot Rusia selama 11 hari di luar angkasa yang rencananya diberangkatkan pada tanggal 10 Oktober 2007. Malaysia sendiri sebenarnya berencana baru mengirimkan astronotnya ke bulan pada tahun 2020. (Rz/iol)