Warga Muslim di Mumbai berbondong-bondong menyumbangkan darahnya untuk para korban ledakan bom yang terjadi pada Selasa (11/7), di sejumlah jalur kereta api di kota itu.
"Kami tidak peduli apakah Hindu atau Muslim yang mendapatkan darah Kami, sepanjang Kami bisa menyelamatkan mereka," kata Abdul Khan. Ia adalah salah seorang dari puluhan warga Muslim yang mengantri giliran untuk diambil darahnya di bank darah Rumah Sakit Siddarth, dekat lokasi ledakan di stasiun Jogeshwari.
Sekitar 183 orang-lebih besar jumlahnya dari yang diberitakan sebelumnya-tewas dan 714 orang lainnya luka-luka dalam tujuh ledakan yang terjadi secara bersamaan di beberapa lokasi jalur kereta di Mumbai. Jumlah korban yang besar disebabkan karena rangkaian ledakan itu terjadi pada jam-jam sibuk.
Insiden itu sempat menimbulkan kekhawatiran akan munculnya sikap saling curiga antara warga Hindu dan warga minoritas Muslim. Namun nampaknya kekhawatiran itu tidak terbukti.
Ratusan warga Muslim India, selain mendonorkan darahnya, juga menggelar aksi unjuk rasa mengecam peristiwa ledakan itu, Rabu (12/7). Sementara kelompok pejuang Kashmir mengutuk peristiwa ledakan itu sebagai tindakan barbar dan tidak Islami.
Masjid-Masjid Beri Bantuan
Menyusul insiden ledakan di sejumlah jalur kereta api di Mumbai, masjid-masjid di kota itu memberikan bantuan, menampung, memberikan makanan dan minuman bagi korban luka.
"Ada orang yang berusaha mengganggu keharmonisan kami, tapi mereka gagal," kata Pasha Mian, seorang Syeikh di Masjid Islamia Arabia, merujuk pada para pelaku ledakan.
"Ratusan warga Muslim, kemarin menunjukkan semangat dan persatuannya, menolong saudara-saudara mereka yang Hindu. Hindu dan Muslim saling bekerjasama di Mumbai," tandasnya.
Maulana Jalaludin Umri, pemuka Muslim terkemuka di Mumbai juga mengakui keharmonisan warga Muslim dan Hindu di kota itu. "Mereka sadar bahwa para teroris adalah milik komunitas tertentu atau komunitas lainnya, tapi mereka belajar untuk tidak menyerah pada taktik-taktik teror," ujar Umri.
Menanggapi aksi donor darah warga Muslim, seorang korban luka warga Hindu menyampaikan ungkapan terima kasihnya. "Inilah Mumbai yang sebenarnya, yang tidak bisa dikalahkan," kata Lata Sirsha yang mengalami luka di bagian kepala dan kakinya.
"Kami tidak akan menyerah pada tindak kekerasan komunal" sambung Lata.
Para pemuka Partai Hindu Shiv Sena juga memuji respon warga Muslim dalam membantu warga Hindu yang menjadi korban ledakan. "Muslim dan Hindu bergandeng tangan, kemarin," kata Manohar Kargaonkar, seorang pejabat Partai Shiv Sena.
"Ketika Anda membaca surat kabar, Anda selalu menemukan bahwa seorang teroris Muslim berada di balik aktivitas subversif. Padahal, mereka telah menunjukkan apa itu persaudaraan," tambahnya.(ln/iol)