Kelompok aktifis Islam Mauritania menyatakan dukungannya terhadap capres Ahmad Walad Dadah, kandidat dari Partai Kaukus kekuatan-kekuatan demokrasi yang lolos ke putaran kedua.
Koordinator Kelompok Reformasi Moderat Islam, Muhammad Jamil Walad Manshur memberikan keterangan bahwa para aktifis Islam menetapkan dukungannya terhadap Walad Dadah, atas pertimbangan track recordnya dalam dunia politik, sejarah perjuangan, dan program-program yang disodorkannya.
Keputusan Kelompok Reformasi ini, sambung Walad Manshur, sebagai konsekuensi dari pola dasar reformasi dan sebagai bentuk komitmen terhadap pengokohan solidaritas elemen-elemen kekuatan perubahan demokrasi, yang dulu bernama Kaukus Oposisi.
Lebih jauh Walad Manshur menjelaskan bahwa, Kelompok Reformasi juga menilai positif capres Sayyidi Walad Syaikh Abdullah pada putaran kedua pilpres ini. Pasalnya, kata dia, Walad Syaikh juga memiliki sejarah perjuangan di Mauritania.
Pada jumpa pers yang digelar pada Rabu (14/3) itu, Walad Manshur juga mengajak partai-partai dan kekuatan koalisi untuk perubahan, ikut mendukung Kelompok Reformasi Walad Dadah, dan memanfaatkan ’kesempatan bersejarah ini untuk menuju perubahan segi kehidupan perpolitikan di Mauritania.
Selain seruan kepada kekuatan-kekuatan politik, Kelompok Reformasi juga meminta kepada rakyat Mauritania agar memilih capres paling baik pada kesempatan putaran kedua nanti.
Dikatakan Walad Manshur bahwa, dukungan Kelompok Islam ini atas kehendak sendiri setelah melihat akan adanya perubahan dan reformasi pada diri capres itu. Selain itu, imbuhnya, saat ini Mauritania membutuhkan seorang pemimpin yang mampu menjamin adanya hasil-hasil nyata, dan tidak balik lagi ke masa lalu yang penuh dengan praktek-praktek buruk.
Diakui Kelompok Islam itu bahwa pilpres putaran pertama yang baru usai itu dapat dikatakan sebagai proyek bersejarah dan membanggakan bagi rakyat Mauritania, baik itu mereka yang kalah mapun yang berhasil maju ke putaran kedua.
Atas keberhasilan Pilpres putaran pertama itu, Kelomopok Islam minta otoritas pemerintah masa peralihan agar meneruskan hajatan pilpres ini, dengan terus meningkatkan transparansi dan netralitas pada putaran kedua nanti.
Untuk diketahui, pada putaran pertama lalu Kelompok Islam memberikan dukungan kepada Shalih Walad Hanana, Ketua Partai Persatuan dan Perubahan Mauritania, seorang yang memimpin gerakan kudeta terhadap rezim penguasa Mauritania lalu.
Seperti diberitakan Aljazeera, pernyataan dukungan Kelompok Islam ini merupakan yang pertama disuarakan sebelum kelompok-kelompok politik lainnya. Pada hari-hari mendatang diperkirakan dua capres akan menjalin koalisi-koalisi dari berbagai kekuatan.
Adapun hasil pilpres putaran pertama lalu menghasilkan dua kandidat dari 19 orang yang berhak maju ke putaran kedua. Dua kandidat itu adalah Sayyidi Walad Syaikh (24, 79 persen suara) dan Ahmad Walad Dadah (20, 68 persen suara).(ilyas/aljzr)