Muslim Maroko : Ramadhan Sebuah Permulaan Baru

Seperti umat Islam lainnya di seluruh dunia, Ahmad Al-Mahdi seorang mahasiswa 22 tahun, telah mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci ramadhan.

Dia telah membeli Al-Quran yang baru dan satu set pakaian baru untuk dikenakan pada waktu sholat tarawih nanti di bulan Ramadhan.

"Saya ingin membuka lembaran baru dalam hubungan kepada Allah," katanya kepada IOL.

"Saya sedang merencanakan untuk mengisi lembaran baru bulan Ramadhan ini dengan berpuasa secara maksimal, memperbanyak sholat, membaca Al-Quran dan melakukan segala macam jenis kebaikan."

Pada bulan Ramadhan, muslim dewasa di wajibkan untuk menahan lapar dan haus serta tidak melakukan hubungan suami istri dari waktu fajar sampai terbenamnya matahari.

Umat Islam mendedikasikan waktu merea selama bulan suci puasa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui sholat, menahan diri dari perbuatan yang buruk dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik.

Kebiasaan umat Islam dalam mengisi bulan Ramadhan salah satunya adalah dengan tadarus/mempelajari Al-Quran bukan sekedar membaca tapi juga menghayati serta mencoba mengamalkan isinya.

Banyak orang melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan secara ekslusif di dalam masjid.

"Kita semua telah bersipa untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan," ujar Zohor (36 tahun) seorang guru secara antusias.

"Ramadhan merupakan bulan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja."

Persiapan

Banyak umat Islam Maroko telah mulai mempersiapkan diri untuk masuk ke bulan Ramadhan, yang diperkirakan akan jatuh pada tanggal 22 Agustus nanti, dengan banyak berpuasa di bulan Sya’ban.

"Puasa sunat selama bulan Sya’ban telah menjadi kebiasaan bagi umat Islam baik laki-laki maupun wanita di Maroko," kata Zohor.

Dan Ali Mudan seorang pegawai di kementrian kehakiman mengamini apa yang dikatakan oleh Zohor.

"Beberapa teman saya telah mengatur kembali jadwal liburan mereka untuk menghabiskan banyak waktu dengan beribadah di bulan Sya’ban dalam rangka mempersiapkan diri memasuki bulan Ramadhan," katanya kepada IOL.

"Puasa sunat di bulan Sya’ban seperti sebuah latihan sebelum nantinya memasuki bulan Ramadhan."

Nabi Muhammad SAW lebih banyak melakukan puasa sunnat selama bulan Sya’ban dibandingkan bulan-bulan yang lain untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

"Kami mencintai nabi Muhammad dan kami ingin mengikuti jejak langkahnya," kata Fatimah Deamash seorang ibu rumah tangga di Maroko.

Persiapan memasuki bulan Ramadhan tidak hanya berorientasi keimanan.

"Saya telah membersihkan rumah untuk bersiap masuk ke bulan Ramadhan," kata Aisya Aroub seorang PNS.

Haleyah Benasi seorang ibu rumah tangga juga melakukan persiapan khusus untuk menghadapi bulan Ramadhan di dapurnya.

"Saya telah membeli banyak item makanan tradisional untuk digunakan sewaktu berbuka puasa/ifthar di bulan Ramadhan nanti," katanya kepada IOL.

Acara berbuka puasa/ifthar merupakan kesempatan yang baik bagi banyak teman dan keluarga untuk berkumpul bersama dan memperbarui hubungan mereka yang mungkin selama ini renggang.

Muhammad Kamal seorang ustadz muda mengatakan bahwa semua persiapan yang berbeda ini mengatakan satu fakta.

"Umat Islam dan khususnya umat Islam Maroko, telah memutuskan untuk memperbarui keimanan mereka dan akan kembali menajdi sebuah daun yang baru."(fq/iol)