Sekretaris Jenderal Dewan Central Muslim Jerman, Aiman Mazyek mengecam pernyataan anti-Islam yang dilontarkan seorang Uskup Gereja Protestan Jerman.
Uskup Wolfgang Huber dengan nada curiga mempertanyakan motif di balik pembangunan sejumlah masjid di Jerman. Ia menuding warga Muslim ingin menunjukkan bahwa mereka bisa berkuasa di Jerman, lewat pembangunan masjid-masjid itu. Pernyataan Uskup Huber pun kontan memicu protes warga Muslim.
Pada sebuah majalah terbitan Jerman, Mayzek mengatakan bahwa pernyataan Huber hanya akan merusak citra Gereja Protestan dan posisinya terhadap isu-isu yang fundamental. Mayzek juga menekankan bahwa warga Muslim punya hak untuk membangun masjid-masjid baru di Jerman dan tidak akan mundur meski dituduh ingin "memamerkan kekuasaan."
Warga Muslim Jerman membangun masjid-masjid karena selama ini mereka tidak memiliki tempat yang layak untuk melaksanakan sholat berjamaah. Selama puluhan tahun, mereka sholat bersama di gedung-gedung bekas gudang atau gedung-gedung yang sudah rusak, karena permohonan izin membangun masjid selalu di tolak otoritas setempat.
Di Jerman, agama Islam berkembang dengan pesat. Diperkirakan ada 4. 000 warga Jerman yang menjadi mualaf antara bulan Juli 2004 sampai Juni 2005. Jumlah ini meningkat empat kali lipat dibandingkan masa sebelumnya pada periode yang sama.
Komunitas Muslim di Jerman sudah terbiasa menghadapi diskriminasi rasial dan penghinaan. Mereka juga kesulitan menghadapi persoalan untuk memberikan pendidikan pada anak-anak mereka dan sempitnya lapangan pekerjaan karena masih adanya diskriminasi. (ln/presstv)