Minoritas Muslim Jerman meminta masyarakat Jerman tidak menggeneralisir tuduhan kepada seluruh kaum Muslimin dengan label teroris. Mereka juga menolak bila ada anggapan bahwa generasi muda Islam di Jerman mempunyai kecenderungan teroris.
Permintaan itu disampaikan setelah kasus penangkapan polisi Jerman atas tiga orang Muslim yang diduga memiliki hubungan dngan jaringan terorisme internasional baru-baru ini. Dalam BAP disebutkan ketiganya tengah mempersiapkan serangan peledakan di lapangan terbang Frankfurt dan basis militer AS.
Ketua Perguruan Pusat Islam di Jerman, Muhammad Salim Abdullah mengatakan, yang terjadi saat ini adalah seperti menjadikan semua kaum Muslimin di Jerman ada dalam kerangkeng tuduhan dan tudingan setelah terungkap sejumlah percobaan aksi teror belakangan ini. “Ini masalah sangat menyedihkan karena melibatkan para mualaf, ” ujarnya.
Abdullah juga menolak label teroris yang diarahkan kepada seluruh kaum Muslimin tanpa bukti. Ia menegaskan tidak ada orientasi ekstrimisme pada kaum Muslim mualaf di Jerman sekaligus menyampaikan bahwa jumlah orang yang ingin masuk Islam di Jerman mengalami peningkatan.
Menurutnya tingkat simpatik masyarakat justru muncul akibat imej negatif tentang Islam yang disebarluaskan oeleh media massa belakangan ini. Perlu diketahui, menurut sensus penduduk terakhir, jumlah orang yang masuk Islam di Jerman mencapai 18 ribu orang dalam rentang beberapa waktu terakhir. Namun ia bersyukur karena bagaimanapun, sejauh ini, kaum Muslim mualaf di Jerman tidak mengalami serangan apapun.
Ia juga menyerukan agar Muslim Jerman mendukung perang melawan arus ekstrimisme dan terorisme, dengan bekerja sama secara penuh dengan pemerintah Jerman dari berbagai tindakan yang mengancam keamanan negara. (na-str/iol)