Langkah kementerian dalam negeri Jerman membuat poster kampanye yang mengingatkan warga untuk melapor jika teman atau anggota keluarga mereka bisa menjadi penganut Islam radikal telah menuai kemarahan beberapa warga Muslim yang menyebut tindakan itu justru memberi stigma negatif terhadap mereka.
Dalam kampanye terbaru, sebuah poster menampilkan empat orang fiktif yang hilang, yang dalam poster itu diberi nama Hassan, Fatima, mualaf Jerman bernama Tim dan Ahmed – akan ditampilkan dalam bahasa Arab, Turki dan Jerman di kota-kota besar Jerman yang memiliki populasi imigran yang besar pada 21 September mendatang.
“Ini adalah adikku Hassan. Aku merindukannya dan hampir tidak mengenalinya lagi,” tulis salah satu poster.
“Dia menjadi tertutup dan lebih radikal setiap hari. Aku takut kehilangan dia atas kefanatikannya beragama dan terjerat dalam kelompok-kelompok teroris. Jika Anda mengalami hal serupa, hubungi Pusat Informasi untuk Radikalisasi,” kata pernyataan yang ada dalam poster tersebut.
Namun beberapa warga Muslim mengecam poster itu dengan menyebut kampanye tersebut bisa memicu stereotip negatif terhadap Muslim.
“Muslim selalu dianggap sebagai ancaman potensial,” kata Aydan Oezoguz, anggota parlemen Turki-Jerman dan komisaris integrasi untuk oposisi Demokrat Sosial.
“Ini adalah masalah yang sangat penting, tetapi berisiko mengasingkan komunitas religius secara keseluruhan,” tambah Oezoguz.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan kampanye itu dibuat dengan bantuan dari kelompok kepentingan Muslim sebagai bagian dari inisiatif yang lebih besar untuk meningkatkan hubungan antara badan-badan keamanan dan masyarakat Muslim yang ada di Jerman.(fq/reu)