Hampir 2.000 orang Muslim di Inggris telah menandatangani petisi untuk menentang usulan kurikulum pendidikan seks. Mereka memprotes pemerintah yang berencana mengadakan pendidikan seks wajib untuk anak-anak sejak berumur 5 tahun.
Pelajaran tersebut akan meliputi mengenai kepribadian, hubungan sosial dan kesehatan termasuk persoalan tentang seks – wajib untuk seluruh anak-anak sekolah mulai dari umur lima tahun sampai 16 tahun, ketika mereka masuk di tahun ajaran baru sebagai bagian dari kurikulum Sexual Relationship Education (SRE) atau pendidikan hubungan seksual di semua sekolah yang ada di Inggris.
Kurikulum yang diusulkan oleh pemerintah tersebut sebagai solusi dari semakin meningkatnya kehamilan yang terjadi pada anak berumur belasan tahun di Inggris, dan hal ini yang paling tinggi terjadi di Eropa. Dan umat Islam Inggris menolak usulan program dari pemerintah tersebut untuk mengajarkan pendidikan seks di sekolah.
Pemerintah juga telah menyerukan supaya klinik sekolah-sekolah di Inggris menyediakan alat kontrasepsi, sementara itu departemen untuk anak-anak, sekolah dan keluarga telah mendesak sekolah untuk mengajarkan pendidikan seks pada usia dini anak-anak.
Para orang tua Muslim di Inggris mempersoalkan proposal yanng berkaitan dengan kurikulum SRE dalam sebuah petisi yang mana mereka mempertanyakan alasan moral dari rencana pemerintah tersebut, menonjolkan program SRE sebaiknya tidak diajarkan dalam model relativitas moral, dimana benar dan salah tidak menjadi faktor yang penting.
"Keprihatinan kami adalah bahwa pendidikan seksual ini terlalu prematur untuk diajarkan kepada anak-anak yang secara psikologis belum pada waktunya," kata Tahir Alam juru bicara untuk Muslim Council in Britain (MCB) urusan pendidikan – kepada Al Arabiya. Dia menambahkan ajaran seperti itu hanya akan mengikis kepolosan jiwa anak-anak.(fq/aby)