Muslim Inggris Kecam Keputusan Inggris Tolak Visa Syaikh Al-Qaradawi

Warga Muslim di Inggris mengungkapkan keresahannya atas penolakan pemerintah Inggris atas permohonan visa Syaikh Yusuf al-Qaradawi yang ingin datang ke Inggris untuk keperluan pengobatan.

Muslim Council of Britain (MCB), wadah warga Muslim terbesar di Inggris mengatakan bahwa Syaikh al-Qaradawi adalah ulama yang dihormati dan sangat berpengaruh di dunia Islam. Syaikh al-Qaradawi juga dikenal sebagai ulama yang moderat dan tidak pernah menyebarkan kebencian.


"Saya khawatir keputusan pemerintah Inggris akan menimbulkan kesan yang salah bagi umat Islam di manapun berada tentang budaya dan kehidupan sosial masyarakat Inggris, " kata Muhammad Abdul Bari, Sekjen MCB.

Seperti diberitakan, pemerintah Inggris hari Kamis (7/2) menyatakan
menolak permohonan visa untuk keperluan berobat Syaikh yang mengetuai Persatuan Cendikiawan Muslim Internasional itu. Menurut keterangan kementerian dalam negeri Inggris, mereka memutuskan menolak permohonan visa Syaikh al-Qaradawi atas dasar dampak terhadap masyarakat Inggris jika al-Qaradawi berkunjung ke Inggris.

"Inggris tidak akan bersikap toleran terhadap kehadiran siapa pun yang
membenarkan tindakan-tindakan teroris atau melontarkan pandangan-pandangan yang bisa memicu kekerasan antara komunitas, " demikian pernyataan juru bicara kementerian dalam negeri Inggris.

Selain MCB, British Muslim Initiative (BMI) juga menyesalkan keputusan
pemerintah Inggris itu. BMI bahkan menyebut keputusan tersebut sebagai tindakan yang meremehkan dua juta warga Muslim yang bermukim di Inggris.

Presiden BMI Muhammad Salwa menyatakan, tindakan Inggris yang melarang kunjungan al-Qaradawi bisa berdampak pada larangan kunjungan Paus ke negeri-negeri Muslim.

Warga Muslim Inggris menilai keputusan pemerintah Inggris tidak
berdasar. Juru bicara Federation of Student Islamic Societes wilayah
Inggris dan Irlandia (FOSIS), Faisal Hanjra beranggapan bahwa pemerintah Inggris telah membuat keputusan yang salah.

"Doktor Qaradawi adalah ulama moderat yang sangat dihormati, ia juga
mengecam terorisme dan sejenisnya. Kita selayaknya tidak membiarkan prasangka buruk kita menghalangi seorang tokoh terhormat mendapatkan perawatan medis yang terbaik, " tandas Hanjra.(ln/iol)