Muslim Inggris kini semakin gencar menggelar kampanye simpatik Islam pasca peristiwa upaya peledakan yang terjadi di London. Mereka berusaha memperbaiki citra Islam dan kaum Muslim di kalangan masyarakat London, khususnya.
Tahap pertama, mereka menggelar program penyebaran informasi dengan judul “Bukan Atas Nama Islam”. Brosur itu disebarkan di kalangan mayoritas non Islam sejak hari Jum’at (6/6) di sejumlah media massa Inggris. Isinya adalah kecaman terhadap upaya terorisme yang dilakukan oleh dua orang Inggris bebarapa waktu terakhir. Mereka juga menolak pengaitan peristiwa itu dengan pengajaran nilai-nilai Islam.
Dalam iklan yang ditampilkan hampir di seluruh koran harian Inggris itu dituliskan, “Kaum Muslim minoritas di seluruh Inggris, mengecam upaya peledakan di London dan Glasgow. Kami bersatu dengan masyarakat Inggris dalam hal ini. Kami akan terus berupaya bersama untuk menghindari serangan apapun yang mengarah pada rakyat dan negara. ”
Lebih jauh, iklan itu juga menyebutkan bahwa Islam melarang dan mengharamkan pembunuhan warga sipil. Dan karenanya, mereka menolak bila aksi percobaan peledakan itu dikaitkan dengan ajaran Islam. Mereka juga menyampaikan ucapan selamat kepada pihak-pihak yang telah berhasil menggagalkan upaya peledakan tersebut, termasuk PM Inggris Gordon Brown dan Menteri Dalam Negeri Jacqui Smith.
Mereka lalu mendorong agar seluruh media massa dan politisi tetap menyambung upaya memelihara masyarakat yang terbuka, tanpa pengistimewaan, saling menghormati dan toleransi satu sama lain.
Aksi iklan di media massa ini, adalah program pertama minoritas Muslim di Inggris. Rencananya, kaum Muslim Inggris juga akan melakukan program kedua dengan menempelkan sejumlah iklan serupa di berbagai kendaraan umum, halte-halte bis dan sejumlah tempat lainnya. Mereka bahkan juga membuat agenda untuk menggelar pesta seni dan budaya Islam, untuk lebih menjelaskan Islam secara benar bagi publik Inggris.
Seperti diberitakan sebelumya, Polisi Inggris sudah menahan sedikitnya tujuh tersangka, termasuk dua dokter medis dari Jordania dan Irak, dalam penyelidikan yang bergerak cepat guna melacak pelaku tiga upaya pemboman mobil di London dan Glasgow, Skotlandia. (na-str/iol)