Muslim Inggris membentuk badan penasehat independen bagi masjid-masjid dan pelatihan para imam untuk negara-negara Eropa. Badan baru yang diberi nama Mosques and Imams National Advisory Board (MINAB) diberi kepercayaan untuk membuat rekomendasi-rekomendasi dalam pengelolaan masjid dan Islamic Center yang ada di seluruh Inggris.
Pembentukan MINAB digagas oleh empat organisasi Muslim Inggris termasuk Muslim Council of Britain (MCB) yang memiliki jaringan 400 organisasi Islam dan merupakan wadah organisasi Muslim terbesar di Inggris. Pembentukan MINAB merupakan realisasi dari rekomendasi yang dibuat oleh gugus tugas masalah terorisme pascaserangan bom di London pada bulan Juli 2005 lalu.
Khursid Ahmad dari British Muslim Forum, salah satu penggagas MINAB mengatakan, sejumlah masjid menghadapi masalah pengelolaan, untuk itu perlu ada langkah baru guna meningkatkan kapasitas dan memastikan bahwa masjid-masjid itu memiliki sumber daya yang layak.
Yusuf Al-Khoei dari Al-Khoei Foundation menambahkan, badan baru itu juga ditujukan untuk mengubah citra negatif yang kerap dilekatkan pada Islam. "Kami ingin masjid-masjid kami lebih dari cuma sekedar tempat ibadah, masjid-masjid itu perlu dijadikan sebagai tempat yang layak bagi pusat kegiatan komunitas Muslim," katanya.
"Kami berusaha untuk melepaskan Islam dari imej dan tudingan sebagai agama kekerasan," sambung Al-Khoei.
Pada bulan Mei kemarin, MCB merilis laporan sepanjang 43 halaman yang dibuat berdasarkan hasil konsultasi dengan para imam dan pengelola masjid di seluruh Inggris untuk melawan anggapan bahwa masjid menjadi salah satu tempat pemicu munculnya aksi teror.
Laporan itu merekomendasikan sebuah langkah baru agar masjid-masjid menjadi tempat yang lebih terbuka bagi masyarakat yang lebih luas.
Data tidak resmi menyebutkan, saat ini ada sekitar 1.600 masjid di seluruh Inggris. Sementara jumlah warga Muslim mencapai 1,8 juta jiwa.
Pelatihan untuk Para Imam
MINAB juga akan memberikan masukan-masukan bagi pelatihan dan penentuan persyaratan bagi seorang imam di seluruh negara Eropa.
"Saya pikir, kami akan membuat semacam akademi di negara ini untuk memastikan bahwa imam-imam yang berasal dari dalam negeri bisa menerima pelatihan yang layak dan mendapatkan akreditasi di sini… sehingga tidak perlu lagi mendatangkan imam-imam dari luar negeri," kata Ahmad dari British Muslim Forum.
"Kita harus realistis dan jujur pada diri kita sendiri. Mayoritas imam-imam kita kurang memiliki kemampuan untuk secara intelektual berhubungan dengan anak-anak muda kita. Kita harus membantu mereka membangun kemampuan itu," tambah Ahmad.
Hal serupa diungkapkan Al-Khoei. "Sudah sedemikian lama tidak pernah ada struktur yang jelas. Saya melihat banyak orang di masjid-masjid yang mengklaim diri mereka sebagai imam, padahal membaca atau menulis saja mereka tidak bisa," ujarnya.
MINAB mengeluarkan buku panduan praktis untuk para imam dan masjid-masjid di Britain. Buku itu memuat tentang apa saja yang seharusnya menjadi tugas seorang Imam dan pelayanan-pelayanan apa saja yang harus disediakan pengelola masjid, misalnya perpustakaan dan bagian khusus di masjid sebagai tempat sholat para Muslimah. (ln/iol)