.jpg?w=1140&ssl=1)
Muslim India menyatakan mengutuk segala bentuk tindakan terorisme, termasuk tindakan yang mengaitkan Islam dengan kekerasan. Pernyataan itu merupakan hasil pertemuan kalangan cendikiawan muslim, pengelola dan guru-guru madrasah dari seluruh India yang berlangsung selama dua hari di pesantren Darul Ulum, salah satu pesantren yang cukup berpengaruh di Asia.
Para cendikiawan Muslim dalam pertemuan tersebut menyatakan Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang pada seluruh umat manusia. Islam mengecam segala bentuk penindasan, kekerasan dan terorisme. "Semua tindakan dengan target orang-orang yang tidak berdosa, yang dilakukan oleh individu atau pemerintah, lembaga-lembaga pemerintah atau organisasi-organisasi tertentu, menurut Islam merupakan tindakan terorisme, " demikian pernyataan bersama mereka seperti dilansir AFP.
Pertemuan di Pesantren Darul Ulum-pesantren yang didirikan pada 1866 itu-juga membahas kecenderungan makin meningkatnya pandangan yang mengaitkan Islam dengan kekerasan, termasuk oleh pemerintah India sendiri. Untuk itu, para peserta pertemuan meminta pemerintah India untuk tidak lagi mengaitkan aksi-aksi terorisme yang terjadi di negara itu dengan agama Islam.
"Kecenderungan seperti itu harus dihentikan demi kepentingan bangsa yang lebih besar, dan kepentingan dunia internasional untuk menciptakan perdamaian dan harmoni, " kata mereka.
Menurut para cendikiawan dan akademisi Muslim itu, pemerintah India masih menerapkan standar ganda dalam menegakkan hukum terutama terhadap warga Muslim di negeri itu yang jumlahnya mencapai 140 juta jiwa. Pemerintah India, kerap menangkap warga Muslim tak berdosa dan memenjarakan mereka selama bertahun-tahun. Sementara para penjahat yang menebarkan teror, menyerang pos polisi dan membunuh polisi serta pemilik senjata api gelap dibiarkan bebas berkeliaran.
Sudah menjadi rahasia umum, selama berpuluh-puluh tahun pemerintah India bersikap diskriminatif terhadap warga Muslim hampir di semua sektor, sosial dan ekonomi. (ln/iol)
