Surat kabar The Manila Times menerbitkan sisipan bulanan yang khusus diperuntukan memuat berita-berita tentang warga Muslim di Filipina. Mulai dari pembangunan, perdamaian dan kesempatan usaha. Sisipan surant kabar itu diberi nama Moro Times berisi 8 halaman.
"Moro Times menjadi pintu bagi semua pembaca untuk masuk ke dalam dunia Muslim di Filipina," kata Amina Rasul, pemimpin redaksi Moro Times, seperti dikutip Islamonline.
Ia menambahkan, Moro Times akan memberikan informasi-informasi yang lengkap tentang kehidupan warga Muslim di Filipina, khususnya warga Muslim Moro di Mindanao.
"Pernah bertanya-tanya apa itu makanan halal? membaca tentang bagaimana warga Moro menggelar pesta pernikahan? Ingin membeli bahan pakaian hasil tenunan tangan dari Tausug dan Yakan? ingin membeli mutiara dengan harga terjangkau? atau ingin mempelajari seni Islam?"
"Ini adalah pintu yang memungkinkan para pembaca mengintip-dari tempat yang nyaman di kamar-tentang dunia kami. Pintu ini, terbuka, memungkinkan kami menyambut anda dan Biarkan pintu itu terbuka," ujar Rasul mengomentari Moro Times.
Dalam mengelola Moro Times, Rasul dibantu oleh staff editor yang semuanya berasal dari Moro. Menurut Rasul, Moro Times bisa terbit atas kerjasama surat kabar The Manila Times dan Phillipine Council for Islam and Democracy, lembaga swadaya masyarakat yang didirikan Rasul.
Ia mengatakan, tujuan menerbitkan Moro Times adalah, untuk membangun pemahaman antara Muslim dan Kristen di Filipina. Media informasi tentang Muslim di Filipina, menurut Rasul, selama ini kebanyakan bersifat sporadis dan hanya mengedepankan persoalan-persoalan politik.
Moro Times Edisi Pertama
Edisi pertama Moro Times terbit pada Jumat, pekan kemarin menampilkan berita utama tentang prospek perdamaian dan dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah otonomi Mindanao.
Editorialnya memuat pernyataan The Manila Times atas diterbitkannya Moro Times. The Manila Times menulis, sisipan terbarunya itu akan menjadi platform nasional bagi aspirasi dan pandangan-pandangan Muslim ‘moderat’ dan kelompok etnis lainnya di Mindanao.
The Manila Times juga mengungkapkan keprihatinannya atas kecenderungan diskusi masalah perdamaian dan terorisme yang mendominasi berita-berita dan kerap menampilkan imej negatif tentang Muslim dan non Muslim di Mindanao.
Kehadiran Moro Times disambut gembira warga Muslim di Filipina. "Ini merupakan kemajuan yang sangat baik, karena suara kami sekarang bisa didengar. Kami selalu digambarkan sebagai teroris, pemberontak, orang yang menyukai kekerasan, tapi kini kami berharap bisa menghapus pandangan-pandangan itu dari pikiran masyarakat Filipina. Saya berharap Moro Times bisa melaksanakan tugas berat ini," ujar Abdullah Rahman, seorang warga Muslim Filipina. (ln/iol)