Kota Murmansk, sebuah kota yang terletak di luar Lingkaran Arktik yang terkenal dengan matahari abadinya selama musim panas.
Selama musim panas tiba, penduduk kota akan disinari cahaya matahari selama 40 hari berturut-turut, ini menjadikan penduduk kota tidak dapat menyaksikan matahari terbit dan terbenam .
Hal ini mendorong Dr Ali Mashael, Mufti Agung Dar Iftaa di Dubai, mengeluarkan fatwa yang memungkinkan umat Islam berpuasa dengan menyesuaikan waktu menurut daerah yang paling dekat dengan mereka secara letak geografis dalam Lingkaran Arktik yang memiliki perbedaan yang jelas antara siang dan malam..
“Umat muslim di kota Murmansk berpuasa selama lebih dari 20 jam sehari,” menurut keterangan situs berita Russia Today.
Hal sebaliknya juga terjadi pada malam abadi, saat musim dingin tiba kota Murmansk akan diselimuti malam antara 22 dan 23 jam, periode ini berlangsung sejak awal bulan Desember hingga sekitar tanggal 11 dan 12 Januari.
Kondisi siang dan malam yang panjang tidak menghalangi warga muslim kota Murmansk untuk tetap menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan.