Camil Durakovic, seorang Muslim berusia 33 tahun, telah memenangkan mayoritas suara dalam pemilihan walikota di Bosnia Srebrenica, di mana dahulu lebih dari 8.000 pria Muslim dan anak laki-laki dibantai oleh Serbia dalam pembantaian terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Menurut hasil resmi yang dirilis pada Senin lalu, Durakovic mengantongi 46,4 persen suara, sedangkan saingannya Vesna Kocevic (calon Serbia yang selalu menyangkal genosida Muslim di negara ini) mengantongi 39,3 suara.
“Saya ingin menyimpan identitas Muslim Srebrenica. Saya senang bahwa hasil ini mengkonfirmasi harapan kami dan kemenangan saya,” kata Durakovic beberapa jam setelah rilis hasil pemilu.
Pada tanggal 7 Oktober, orang-orang di Srebrenica dan bagian lain negara itu memberikan suara mereka pada hari pemungutan suara untuk memilih walikota.
Pada awal perang Bosnia pada tahun 1992, Srebrenica adalah sebuah kota berpenduduk mayoritas Muslim di bagian wilayah Serbia-Bosnia. Pada tanggal 11 Juli 1995, pasukan Serbia Bosnia menyerbu Srebrenica, wanita dan anak-anak dipisahkan dari laki-laki, dan kemudian secara sistematis Serbia membunuh warga dengan eksekusi massal. Kuburan massal kemudian ditemukan di daerah itu.(fq/prtv)