Muslim Denmark berencana membawa kasus harian Jyllands-Posten ke pengadilan tinggi hak asasi manusia Eropa, setelah pengadilan Denmark menolak gugatan hukum yang diajukan oleh tujuh organisasi komunitas Muslim di negeri itu. Mereka menggugat editor Jyllands-Posten yang terlibat dalam penerbitan kartun yang melecehkan Rasulullah Muhammad Saw.
"Kami sudah mengira, lembaga hukum Denmark tidak akan bersikap adil pada warga Muslim. Untuk itu, organisasi-organisasi Muslim berencana membawa kasus ini ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, " kata pimpinan organisasi Muslim Denmark, Muhammad Khalid Samha.
Pengadilan tinggi Denmark di Aarhus dalam putusannya menyatakan bahwa editor harian Jyllands-Posten tidak bermaksud menggambarkan Muslim sebagai penjahat atau teroris dengan menerbitkan kartun-kartun yang menghina Rasulullah itu. Disebutkan pula bahwa salah satu kartun bergambar seorang laki-laki memakai sorban di mana ada bom yang siap meledak di atasnya, bisa dilihat sebagai gambaran Rasulullah sebagai laki-laki yang keras dan kartun itu tidak melanggar hukum.
"Faktanya, banyak aksi teror yang dilakukan dengan mengatasnamakan Islam dan membuat satir tentang hubungan itu tidak melanggar hukum, " demikian pernyataan pengadilan dan putusannya hari Kamis kemarin. Ini adalah yang keempat kalinya pengadilan Denmark menolak gugatan terhadap harian Jyllands-Posten.
Putusan pengadilan itu tentu saja membuat kecewa warga Muslim di Denmark. "Kami menyesalkan putusan ini, " ujar Muhammad Namah, bidang hubungan media lembaga wakaf Muslim Denmark.
"Putusan tersebut makin menegaskan perasaan banyak warga Muslim Denmark bahwa mereka memang menjadi target, terancam dan dilecehkan, " tambah Samha.
Ketua Islamic Faith Society Bilal Assad juga mengkritik putusan pengadilan itu. "Saya sangat kecewa. Kami berharap bisa menyelesaikan kasus ini dan pengadilan tinggi akan memberikan rambu-rambu tentang batasan kebebasan berekspresi dalam persoalan keagamaan. Tapi nyatanya tidak, " sesal Assad.
Dari total 5, 4 juta jumlah penduduk Denmark, 200 ribu di antaranya adalah warga Muslim. Sejak muncuk krisis akibat penerbitan kartun yang melecehkan Rasulullah oleh harian Denmark, warga Muslim giat melakukan berbagai kegiatan untuk menghapus berbagai stereotipe tentang Islam dan Muslim. Mereka misalnya membentuk Komite Eropa untuk Menghormati Rasulullah, yang beranggotakan 27 organisasi Muslim di Denmark yang aktivitas meningkatkan kepedulian dan informasi tentang kemuliaan dan karakter Rasulullah Muhammad Saw. (ln/iol)