Kantor Kepala Mufti Bulgaria telah menerbitkan sebuah laporan pengaduan atas terjadinya sentimen anti-Muslim menyusul terjadinya bom bunuh diri di bandara Burgas yang menewaskan lima warga Israel dan satu warga negara Bulgaria, yang kebetulan keturunan Muslim, kantor berita Novinite melaporkan Rabu kemarin (25/7).
“Teror pasti tidak diterima oleh Islam terlepas dari tujuan dan sebabnya. Ada sebuah pendapat oleh para pemikir Islam mengatakan bahwa teror memiliki agama, dan bahwa tidak ada teror dalam agama, “tulis pernyataan tersebut.
Menurut pemimpin agama tersebut, beberapa hari-hari setelah serangan Burgas, media nasional “tidak bertanggung jawab menerbitkan pendapat” yang menghubungkan populasi Muslim Bulgaria tidak hanya untuk pemboman tersebut, tetapi juga untuk kemungkinan ancaman serangan lebih. Kepala Mufti Bulgaria mengatakan ia prihatin bahwa “sindiran tak berdasar” media bersifat pukul rata selama bulan suci Ramadhan.
“Agama Islam dan masyarakat Muslim tidak dapat dituduh melakukan kejahatan yang dilakukan oleh satu orang atau sekelompok marjinal,” ujar pernyataan itu, menambahkan bahwa terorisme adalah “musuh Muslim” dan untuk seluruh umat manusia.
Menurut Kantor Mufti Bulagira, Muslim di negara itu telah menjadi “korban moral” dari pandangan yang bias media.(fq/ynet)