Ormas-ormas Islam di Belanda menghimbau warga Muslim agar tidak mudah terpancing, tetap tenang dan cerdas dalam menyikapi rencana kelompok kiri jauh pimpinan Geert Wilders yang akan membuat film anti-Islam.
Himbauan itu disampaikan Muhammad Rabbae, ketua badan kordinasi Asosiasi Warga Maroko dan Muslim di Belanda. "Kami menyerukan pada semua warga Muslim dan warga negara Belanda yang merasa dilecehkan oleh isi film itu, untuk menunjukkan bahwa kita bisa menahan diri dan kita tidak akan bisa dimanipulasi, " himbau Rabbae.
Wilders yang di Belanda dikenal sebagai tokoh yang sangat anti-Islam menyatakan akan membuat film yang menggambarkan bahwa al-Quran merupakan sumber "inspirasi untuk membunuh" dan telah menimbulkan ketidaknyamanan di Belanda. Wilders awalnya mengatakan bahwa filmnya akan rilis pada bulan Januari. Tapi belakangan ia mengatakan bahwa film itu akan diputar beberapa minggu ke depan.
Merespon rencana Wilders, Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende bahwa negara siap mengambil tindakan cepat jika film itu menimbulkan kekacauan. Peter menegaskan, provokasi tidak punya tempat dalam tradisi toleransi negara Kincir Angin.
Lebih lanjut Rabbae menyatakan siap untuk melakukan pendekatan yang damai dan menghimbau agar masjid-masjid membuka pintu saat film itu diputar, sehingga setiap orang, baik itu kaum imigran maupun orang-orang Belanda sendiri bisa datang ke masjid untuk berdialog atau sekedar menunjukkan solidaritas pada warga Muslim.
Menurut Rabbae, jika komunitas Muslim tenang dan tidak terjadi kericuhan seperti yang diharapkan Wilders, itu artinya umat Islam menang dan Wilders akan frustasi karena tidak berhasil memprovokasi warga Muslim. Rabbae menyarankan agar mereka yang merasa tersinggung dengan film Wilders, agar menyampaikan keberatan secara hukum.
Selain itu, kata Rabbae, organisasinya sudah mengontak semua kedutaan besar negara-negara Muslim termasuk Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan menyerukan pada mereka untuk memboikot produk-produk Belanda. (ln/al-arby/iol)